Partai Komunis Tiongkok Diekspos di Panggung Dunia: Para Anggota Parlemen Kanada Kecam Represi Lintas Negara terhadap Falun Gong

erabaru.net
10 jam lalu
Cover Berita

Carolina Avendano

Seruan ini muncul setelah 12 anggota parlemen baru-baru ini bergabung dengan lebih dari 50 legislator lainnya dalam mengecam penganiayaan Partai Komunis Tiongkok (PKT)  terhadap praktisi Falun Gong.

EtIndonesia. Para anggota parlemen Kanada menyatakan bahwa represi transnasional atau penindasan lintas negara Beijing terhadap praktisi Falun Gong di Kanada harus dihentikan, dan bahwa rezim komunis tersebut juga harus mengakhiri pelanggaran hak asasi manusia di Tiongkok.

Seruan ini disampaikan ketika 12 anggota parlemen baru-baru ini bergabung dengan lebih dari 50 legislator lain dalam menandatangani sebuah pernyataan bersama yang mengecam penganiayaan Partai Komunis Tiongkok (PKT) terhadap praktisi Falun Gong di Tiongkok serta represi transnasionalnya yang semakin meningkat terhadap kelompok meditasi tersebut di luar negeri, termasuk di wilayah Kanada.

Tanda tangan mereka membuat total jumlah anggota parlemen yang mengecam represi transnasional PKT menjadi 65 orang, dalam sebuah inisiatif yang dimulai awal musim panas ini, bertepatan dengan masuknya tahun ke-27 kampanye penganiayaan terhadap kelompok spiritual tersebut pada 20 Juli. 

“Kami, para anggota parlemen yang bertanda tangan di bawah ini, berdiri dalam solidaritas bersama komunitas Falun Gong dan dengan tegas mengecam represi transnasional (TNR) PKT yang semakin meningkat serta penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong yang telah berlangsung selama 26 tahun,” demikian bunyi pernyataan tersebut.

 “Selama 26 tahun terakhir, praktisi Falun Gong di Kanada telah mengalami pengawasan, pelecehan, intimidasi, penyerangan, disinformasi, serangan siber, dan berbagai bentuk represi PKT lainnya.”

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah sebuah latihan tradisional Tiongkok yang menggabungkan latihan meditasi dan ajaran moral yang didasarkan pada prinsip Sejati, Baik, dan Sabar. Setelah diperkenalkan di Tiongkok pada tahun 1992, Falun Gong menyebar dengan cepat, dan pada tahun 1999 diperkirakan antara 70 juta hingga 100 juta orang telah mempraktikkannya.

Walaupun saat ini Falun Gong dipraktikkan di lebih dari 100 negara di seluruh dunia, para praktisinya telah dianiaya secara berat oleh PKT selama hampir tiga dekade, dengan laporan tentang pemenjaraan sewenang-wenang, penyiksaan, kerja paksa, kekerasan fisik dan seksual, serta pengambilan organ tubuh secara paksa.

Represi Transnasional

Selain bentuk-bentuk represi transnasional yang disebutkan dalam pernyataan bersama tersebut, praktisi Falun Gong di Kanada juga menghadapi pengecualian dari acara-acara lokal, upaya peniruan identitas, intimidasi terhadap anggota keluarga, serta tekanan terhadap pejabat terpilih agar menarik dukungan, menurut laporan tahun 2024 yang diajukan kepada Komisi Interferensi Asing Kanada oleh Asosiasi Falun Dafa Kanada.

Anggota Parlemen dari Partai Liberal, Judy Sgro—salah satu penandatangan pernyataan bersama dan ketua bersama Parliamentary Friends of Falun Gong—mengatakan bahwa penting untuk membantu warga Kanada memahami represi yang dihadapi banyak pembangkang Tiongkok di luar negeri.

Anggota Parlemen dari Partai Liberal, Judy Sgro—ketua bersama Parliamentary Friends of Falun Gong—berpidato dalam sebuah perayaan di Parliament Hill, Ottawa, yang memperingati hari jadi diperkenalkannya Falun Gong kepada publik, pada 9 Mei 2017.
— Evan Ning / The Epoch Times

“Saya pikir pernyataan-pernyataan ini sangat penting agar masyarakat dapat melihat bahwa kami berdiri menentang jenis penganiayaan yang harus ditanggung banyak praktisi Falun Gong,” ujarnya dalam sebuah wawancara.

 “Ini tidak adil, dan menjadi tanggung jawab banyak dari kami untuk berdiri dan menjadi suara bagi mereka yang tidak bersuara.”

Pernyataan bersama tersebut juga mencatat bahwa represi transnasional Beijing baru-baru ini telah diperluas hingga mencakup penargetan Shen Yun Performing Arts yang berbasis di New York—sebuah perusahaan tari klasik Tiongkok yang didirikan pada tahun 2006 oleh para praktisi Falun Gong.

Gedung-gedung pertunjukan yang menjadi tuan rumah Shen Yun di empat kota Kanada tahun ini menerima ancaman bom atau penembakan, menambah lebih dari 140 ancaman palsu yang dibuat terhadap perusahaan tari tersebut, para pendukungnya, atau tempat pertunjukannya di seluruh dunia selama setahun terakhir. Sebagian ancaman tersebut dilacak berasal dari sumber di Tiongkok.

“Tindakan-tindakan ini merupakan bagian dari kampanye sabotase global yang dipimpin PKT dengan tujuan menekan Falun Gong dan Shen Yun,” demikian bunyi pernyataan tersebut.

“Tindakan-tindakan ini tidak hanya merugikan komunitas Falun Gong dan mengganggu Shen Yun, tetapi juga mengancam integritas lembaga-lembaga Kanada, kedaulatan, serta nilai-nilai inti demokrasi.”

Menangani Represi Beijing

Anggota Parlemen Partai Konservatif, James Bezan—yang sebelumnya telah menyerukan diakhirinya penganiayaan dan menyatakan dukungannya terhadap upaya praktisi dalam meningkatkan kesadaran—juga menandatangani pernyataan bersama tersebut. Pada  September, ia mengajukan RUU C-219 di DPR Kanada untuk memperluas sanksi Kanada hingga mencakup keluarga dekat pelanggar hak asasi manusia internasional.

Ia mengatakan bahwa jika disahkan, undang-undang tersebut akan memastikan Kanada “tidak digunakan sebagai tempat perlindungan aman bagi para pejabat asing korup yang melakukan pelanggaran hak asasi manusia dan memperkaya diri mereka sendiri di Tiongkok maupun di negara-negara lain di seluruh dunia.” RUU C-219 saat ini berada pada tahap pembacaan kedua di DPR Kanada.

Anggota Parlemen Partai Konservatif, James Bezan, berpidato dalam acara Hari Falun Dafa di Parliament Hill, Ottawa, pada 8 Mei 2024.
— Jonathan Ren / The Epoch Times

“Kita harus memastikan bahwa interferensi asing mereka, represi transnasional terhadap warga negara Tiongkok, warga Hong Kong, warga Taiwan, dan praktisi Falun Gong di Kanada benar-benar berakhir,” kata Bezan.

Anggota Parlemen Konservatif lainnya, Garnett Genuis, yang juga menandatangani pernyataan tersebut, mengatakan ia berharap RUU Bezan segera disahkan untuk menangani represi transnasional. Ia menambahkan bahwa ia “sangat prihatin” terhadap ancaman-ancaman terbaru terhadap Shen Yun.

“Hal ini menunjukkan ketidakamanan rezim itu sendiri yang terus-menerus berusaha mengancam pertunjukan seni, namun kita harus terus maju, kita harus terus maju dan membela kebebasan kita di negara ini,” katanya kepada The Epoch Times.

 “Kita harus membela kedaulatan kita, membela negara kita, dan berdiri untuk hak asasi manusia.”

Para penari Shen Yun tampil di atas panggung dalam sebuah pertunjukan. Courtesy of Shen Yun

Anggota Parlemen Konservatif Melissa Lantsman juga menyuarakan keprihatinannya terhadap ancaman-ancaman terhadap Shen Yun di Kanada dan operasi represi transnasional Beijing secara lebih luas. Ia mengatakan bahwa bentuk interferensi asing ini telah menjadi “masalah lama di Kanada” dan bahwa ia mendukung “siapa pun yang bersedia berdiri melawan kediktatoran brutal di Beijing.”

“Ini adalah ancaman bom, lawfare, pembungkaman,” katanya.

 “Ini adalah seluruh perangkat kediktatoran komunis brutal yang merentangkan lengannya ke seluruh dunia untuk membungkam suara-suara yang berdiri demi kebebasan, demokrasi, supremasi hukum—demi semua yang benar.”

Melindungi Kebebasan Beragama

Pada KTT G7 tahun ini di Kanada, para pemimpin dunia mengeluarkan pernyataan bersama yang mengecam meningkatnya represi transnasional dan menyatakan bahwa mereka “sangat prihatin” terhadap pemerintah asing yang menargetkan para pembangkang di luar negeri. Mereka berjanji untuk melawan ancaman ini, dengan mengatakan bahwa hal tersebut “sering kali berdampak pada para pembangkang, jurnalis, pembela hak asasi manusia, minoritas agama, dan mereka yang diidentifikasi sebagai bagian dari komunitas diaspora.”

Pernyataan bersama terbaru dari para anggota parlemen tersebut mengatakan bahwa penganiayaan terhadap Falun Gong dan perluasannya ke luar negeri merupakan contoh nyata dari perlunya melawan bentuk represi ini.

“Kampanye PKT terhadap Falun Gong dengan jelas mencontohkan bahaya yang sangat ingin dilawan bersama oleh G7,” bunyi pernyataan itu.

Anggota Parlemen Konservatif Shuvaloy Majumdar mengatakan bahwa ada berbagai cara bagi Kanada untuk menangani represi transnasional. Ia sebelumnya mengusulkan penunjukan seorang koordinator khusus interferensi asing yang berfokus untuk melawan operasi semacam itu di wilayah Kanada.

“Kita harus melindungi kebebasan beragama di negara ini dalam setiap kesempatan, termasuk bagi praktisi Falun Gong,” katanya.

 “Kita juga harus melindungi kebebasan berekspresi dari pemerintah asing yang berusaha menekan kebebasan warga Kanada untuk mengekspresikan diri mereka dengan cara apa pun yang mereka kehendaki.”


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
DPR Soroti Fenomena Pembayaran Cashless, Ingatkan Potensi Jerat Hukum
• 7 jam laluliputan6.com
thumb
Waspada untuk Wisatawan, Perairan Bali Berpotensi Gelombang Tinggi 4 Meter
• 4 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Natal di Serambi Mekkah, Kala Cahaya Solidaritas Lebih Terang dari Gemerlap Lampu
• 5 jam lalusuara.com
thumb
Harga Pangan Nasional per 26 Desember 2025: Cabai dan Telur Turun Usai Libur Natal
• 10 jam lalupantau.com
thumb
Pidato Natal Paus Leo XIV Kecam Krisis Kemanusiaan Gaza
• 20 jam lalumediaindonesia.com
Berhasil disimpan.