Niat Rayakan Natal di Gunung Merbabu, Mahasiswi Tewas Tersambar Petir

metrotvnews.com
3 jam lalu
Cover Berita

Magelang: Seorang mahasiswi asal Kalimantan Timur meninggal dunia setelah tersambar petir saat mendaki Gunung Merbabu melalui jalur Suwanting, Jawa Tengah. Korban, Mella Irawanti Kusuma, 22, sedang mengisi libur Natal dan Tahun Baru bersama dua rekannya ketika insiden memilukan itu terjadi.

Kapolsek Sawangan, AKP Glenter Pitoyo, menjelaskan kronologi kejadian. Korban tersambar petir pada Kamis sore sekitar pukul 15.00 WIB di antara Pos Dua dan Pos Tiga jalur pendakian.

"Insiden terjadi di petak 26, tepatnya di antara Pos Dua dan Pos Tiga jalur pendakian Suwanting," ujar AKP Glenter Pitoyo, Jumat, 26 Desember 2025.

Cuaca di kawasan Gunung Merbabu dilaporkan berubah ekstrem dengan cepat. Polisi menerima laporan sekitar satu jam setelah kejadian. Tim SAR gabungan kemudian berjibaku mengevakuasi jenazah korban melalui Basecamp Suwanting, Kabupaten Magelang.
 

Baca Juga :

Aktivitas Vulkanik Meningkat, Pendakian Gunung Marapi, Tandikat, dan Talang di Sumbar Ditutup


Setelah berhasil dievakuasi dari ketinggian, jenazah Mella Irawanti Kusuma langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muntilan untuk menjalani proses visum. Proses medis selesai pada Jumat dini hari, 26 Desember 2025.

Jenazah korban kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk dibawa ke rumah duka di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Korban akan dimakamkan di kampung halaman keluarganya.

Menyikapi tragedi ini, pihak kepolisian mengingatkan pentingnya keselamatan bagi para pendaki gunung. Pendaki diimbau untuk selalu memantau prakiraan cuaca secara cermat sebelum dan selama pendakian.


Desa Tingkir Lor, destinasi wisata paling ikonik di Salatiga. Foto: visitjawatengah.jatengprov.go.id

"Kami mengimbau para pendaki untuk selalu memantau prakiraan cuaca dan tidak memaksakan pendakian di tengah cuaca ekstrem, mengingat saat ini wilayah pegunungan rawan terjadi petir dan badai," tegas AKP Glenter Pitoyo.

Insiden ini menjadi pengingat bahwa kondisi alam di pegunungan dapat berubah sangat cepat dan tak terduga. Kewaspadaan tinggi dan persiapan matang menjadi kunci utama untuk mencegah terjadinya korban jiwa serupa di masa mendatang. (Lorien Nurajay Oxa)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
BMKG: Gempa M 3,9 Guncang Gayo Lues Akibat Aktivitas Sesar Besar Sumatera
• 11 jam laluliputan6.com
thumb
Berikut Daftar UMK Kota/Kabupaten di Jawa Barat, Tertinggi Kota Bekasi
• 21 jam lalujpnn.com
thumb
Gubernur Pramono Berharap Natal Dirayakan dengan Gembira dan Sederhana
• 22 jam lalujpnn.com
thumb
Menpar Imbau Destinasi Wisata Tingkatkan Layanan dan Kewaspadaan saat Libur Nataru
• 22 jam lalutvrinews.com
thumb
Film Animasi 5 Centimeters Per Second Makoto Shinkai Akan Tayang di Bioskop Indonesia, Catat Tanggalnya!
• 9 jam laluviva.co.id
Berhasil disimpan.