Maju Terus dengan Jalan yang Kita Pilih

erabaru.net
3 jam lalu
Cover Berita

EtIndonesia. Hidup kami mungkin sederhana, tetapi penuh dengan kebahagiaan. Kami tidak membandingkan diri dengan siapa pun, dalam hal apa pun—karena itu tidak ada artinya. Kami hanya membandingkan diri dengan diri sendiri. Selama hari ini lebih baik dari kemarin, itu sudah cukup membuat kami bahagia.

Kami tidak suka membanding-bandingkan hidup, karena nilai kami di mata satu sama lain tidak bisa diukur oleh siapa pun. Kami juga tidak suka membanggakan betapa hebatnya anak cucu kami, sebab kami percaya potensi diri kami sendiri tidak berbatas. Jalan hidup kami masih panjang. Keberhasilan sesaat tidak membuktikan apa pun yang benar-benar berarti. Jika diperdebatkan terlalu jauh, ujung-ujungnya hanya satu kata: dangkal.

Entah mengapa, meski saya tidak memiliki apa-apa, saya tidak pernah iri pada kemewahan dan kekayaan orang lain. Bagi saya, rasa iri itu sia-sia. Tidak ada satu pun yang diperoleh tanpa harga yang harus dibayar. Seperti kata banyak orang: tidak ada hasil tanpa pengorbanan. Dan kenyataannya memang demikian.

Tak seorang pun bisa menghalangi langkah saya, menentukan arah saya, apalagi menggoyahkan keputusan saya. Begitu sebuah keputusan diambil, sebesar apa pun rintangan yang menghadang, sepenting apa pun hal lain yang mencoba menghalangi, saya akan melangkah melewatinya, menatap tujuan saya lurus ke depan, tanpa goyah. Hanya dengan cara itulah harapan untuk berhasil bisa lahir. Seperti kata pepatah: sekali semangat, berhasil; dua kali melemah; tiga kali habis. Begitulah perkara, begitulah manusia.

Ketika seseorang telah mengambil keputusan sendiri, jangan mudah menyerah. Jangan takut gagal. Mengapa? Karena orang yang takut gagal tidak akan pernah berhasil. Dia kekurangan keberanian untuk menantang diri sendiri, kekurangan keteguhan untuk menaklukkan kesulitan—itulah kelemahan. Hampir tidak ada orang sukses yang membangun masa depan hanya dengan mengandalkan gaji bulanan. Inovasi adalah sumber kekayaan yang tak pernah habis, dan ketekunan adalah rahasia rezeki yang terus mengalir.

Dalam bertindak, seseorang harus bersikap wajar—tidak merendahkan diri, tidak pula menyombongkan diri. Jangan merasa lebih tinggi dari yang kuat, dan jangan meremehkan yang lemah. Orang yang berharta melimpah tidak akan memberimu satu rupiah pun, dan orang yang jatuh miskin pun tidak akan memintamu sepeser pun. Menghormati setiap orang adalah sikap yang harus kita miliki.

Satu hal yang harus selalu diingat: teori tanpa praktik terasa hampa. Pengetahuan sejati hanya datang dari pengalaman langsung. Praktik adalah satu-satunya ukuran kebenaran.

Ingat pula: jangan biarkan pikiran orang lain mengendalikan keputusan hidupmu. Pegang yang benar, lepaskan yang salah, carilah titik temu tanpa kehilangan prinsip. Dengan begitu, hasil yang didapat akan lebih maksimal dengan usaha yang lebih efisien.

Jangan pula terlalu sibuk memamerkan diri. Orang yang benar-benar berisi tidak perlu banyak bicara. Diam bila perlu, bergerak saat waktunya tepat—sekali melangkah, biarlah bergaung. Saya bisa saja tidak melakukan apa pun, tetapi itu tidak berarti saya tidak mampu melakukan apa pun. Keindahan batin jauh lebih penting daripada tampilan luar. Seberapa sibuk pun hidup, jangan berhenti membaca, bacalah buku yang baik. Dengan membaca, kita bertumbuh.

Apa pun yang kita lakukan, pastikan tidak mengkhianati hati nurani. Perlakukan dengan tulus orang-orang yang mencintai kita dan yang kita cintai. Cinta itu seperti pasir di genggaman tangan—semakin erat digenggam, semakin mudah hilang. Hanya dengan ketulusan dan kelembutan, cinta bisa bertahan lama. Cinta bukanlah kepura-puraan, melainkan pancaran alami yang terlihat dalam hal-hal kecil tanpa perhitungan.

Tak ada siasat setajam apa pun yang mampu meniru ketulusan cinta. Perasaan sejati tidak bisa disamakan dengan akal-akalan. Hubungan yang kuat dibangun oleh waktu dan kebersamaan, bukan oleh kata-kata orang lain. Yang jernih akan tetap jernih, yang keruh akan tetap keruh.

Pada akhirnya, tulisan ini adalah pengingat bagi diri saya sendiri—tentang nilai-nilai yang perlu dipegang. Saat lelah berjuang, ingatlah jalan yang pernah dilalui bersama orang yang kita cintai, kata-kata yang pernah kita ucapkan, mimpi yang pernah kita rajut. Ingat rumah kecil yang pertama kali kita bangun, wajah orang tua yang lelah namun penuh harap. Dengan mengingat semua itu, tidak ada perjuangan yang tidak bisa dilanjutkan.

Saya percaya: tidak ada manusia yang benar-benar tidak mampu. Yang ada hanyalah tidak mau. Jalan yang telah kita pilih sendiri, mari kita tempuh tanpa ragu—maju terus, tanpa menoleh ke belakang.(jhn/yn)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Target Ayam dan Ikan Warnai Majapahit Hunting Archery Festival 2025
• 19 jam laluberitajatim.com
thumb
Wagub: Aceh Sedang Berduka, TNI-Polri dan GAM Jauhi Sikap Arogan
• 6 jam laluliputan6.com
thumb
Gubernur Aceh: Bendera Putih Simbol Solidaritas, Bukan Menyerah
• 23 jam lalufajar.co.id
thumb
Viral, Dokter Berkali-kali Pukuli Pasien saat Pemeriksaan
• 8 jam laluokezone.com
thumb
Drama Cinta Segitiga Maut Bripda MS: Mahasiswi ULM Dicekik, Jasadnya Dibuang ke Got
• 7 jam lalusuara.com
Berhasil disimpan.