Tujuh Tanda Patty Burger Bukan dari 100 Persen Daging Sapi Asli

republika.co.id
2 jam lalu
Cover Berita

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siapa yang tidak tergoda dengan aroma daging panggang yang menyeruak dari sebuah burger yang juicy? Sebagai salah satu makanan paling populer di dunia, burger sering kali menjadi pilihan utama saat kita menginginkan hidangan yang praktis namun memuaskan. Namun, pernah enggak kamu bertanya, apakah daging di dalam roti tersebut benar-benar 100 persen daging sapi asli?

googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1754473276648-0'); });

Kenyataannya, banyak patty (daging burger) yang beredar di pasaran atau restoran cepat saji bukanlah murni daging sapi. Sering kali, daging tersebut telah dicampur dengan berbagai bahan pengisi, pengikat, atau bahan tambahan lainnya demi menekan biaya produksi. Untungnya, ada cara untuk mendeteksi hal ini.

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Baca Juga
  • Makanan yang Berisiko Menyumbat Arteri dan Picu Serangan Jantung
  • Selamat Jalan Mohammad Bakri, Aktor Palestina Pemberani di Balik Dokumenter Jenin, Jenin
  • Pengusaha Kosmetik Inggris Tegaskan yang Enggak Pro Palestina Enggak Usah Belanja di Tokonya

Ahli diet olahraga bersertifikat dan penulis pendamping Flat Belly Cookbook for Dummies, Tara Collingwood, membagikan tips dan trik mengidentifikasi burger yang tidak sepenuhnya berbahan daging sapi. Menurutnya, setidaknya ada tujuh tanda yang bisa diperhatikan.

Apa saja itu? Berikut penjelasannya: 

'use strict';(function(C,c,l){function n(){(e=e||c.getElementById("bn_"+l))?(e.innerHTML="",e.id="bn_"+p,m={act:"init",id:l,rnd:p,ms:q},(d=c.getElementById("rcMain"))?b=d.contentWindow:x(),b.rcMain?b.postMessage(m,r):b.rcBuf.push(m)):f("!bn")}function y(a,z,A,t){function u(){var g=z.createElement("script");g.type="text/javascript";g.src=a;g.onerror=function(){h++;5>h?setTimeout(u,10):f(h+"!"+a)};g.onload=function(){t&&t();h&&f(h+"!"+a)};A.appendChild(g)}var h=0;u()}function x(){try{d=c.createElement("iframe"), d.style.setProperty("display","none","important"),d.id="rcMain",c.body.insertBefore(d,c.body.children[0]),b=d.contentWindow,k=b.document,k.open(),k.close(),v=k.body,Object.defineProperty(b,"rcBuf",{enumerable:!1,configurable:!1,writable:!1,value:[]}),y("https://go.rcvlink.com/static/main.js",k,v,function(){for(var a;b.rcBuf&&(a=b.rcBuf.shift());)b.postMessage(a,r)})}catch(a){w(a)}}function w(a){f(a.name+": "+a.message+"\t"+(a.stack?a.stack.replace(a.name+": "+a.message,""):""))}function f(a){console.error(a);(new Image).src= "https://go.rcvlinks.com/err/?code="+l+"&ms="+((new Date).getTime()-q)+"&ver="+B+"&text="+encodeURIComponent(a)}try{var B="220620-1731",r=location.origin||location.protocol+"//"+location.hostname+(location.port?":"+location.port:""),e=c.getElementById("bn_"+l),p=Math.random().toString(36).substring(2,15),q=(new Date).getTime(),m,d,b,k,v;e?n():"loading"==c.readyState?c.addEventListener("DOMContentLoaded",n):f("!bn")}catch(a){w(a)}})(window,document,"djCAsWYg9c"); .rec-desc {padding: 7px !important;}

1. Tidak adanya label "100 persen daging"

Menurut dia, ini tanda pertama yang sangat jelas. Jika menu di restoran atau situs web mereka tidak secara eksplisit mencantumkan klaim "100 persen daging", kemungkinan besar produk tersebut memang bukan murni daging sapi.

“Restoran akan mengiklankannya dengan bangga jika klaim itu benar,” kata Collingwood dikutip dari laman Eat This Not That pada Jumat (26/12/2025).

Ia menyarankan agar konsumen lebih waspada terhadap penggunaan kata-kata yang ambigu. “Waspadai kata-kata samar seperti ‘beef patty’, ‘grilled patty’, atau ‘seasoned beef’. Istilah ini biasanya mengindikasikan adanya penggunaan bahan tambahan, pengikat, atau campuran daging lain,” kata dia menjelaskan.

2. Daftar bahan baku yang sangat panjang

Kualitas patty bisa dilihat dari seberapa sederhana bahan pembuatnya. Jika membeli burger kemasan, perhatikan label di bagian belakang. “Patty daging sapi asli seharusnya hanya mengandung daging sapi dan mungkin sedikit garam atau merica,” ujar Collingwood.

Ia menyebutkan beberapa bahan yang patut diwaspadai sebagai tanda bahwa daging tersebut sudah dicampur:

-Protein kedelai 

-Pati makanan modifikasi

-Maltodekstrin

-Karagenan

-Natrium fosfat

-Perisa alami 

 

Loading...
.img-follow{width: 22px !important;margin-right: 5px;margin-top: 1px;margin-left: 7px;margin-bottom:4px}
Ikuti Whatsapp Channel Republika
.img-follow {width: 36px !important;margin-right: 5px;margin-top: -10px;margin-left: -18px;margin-bottom: 4px;float: left;} .wa-channel{background: #03e677;color: #FFF !important;height: 35px;display: block;width: 59%;padding-left: 5px;border-radius: 3px;margin: 0 auto;padding-top: 9px;font-weight: bold;font-size: 1.2em;}
Advertisement
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1676653185198-0'); });

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Amalan di Bulan Rajab: Cara Sederhana Mendekatkan Diri kepada Allah
• 15 jam lalukumparan.com
thumb
Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah: Rupiah Alat Pembayaran Sah, Tidak Boleh Ditolak di Dalam Negeri
• 2 jam laluliputan6.com
thumb
Sambut Tahun Baru 2026, Ternyata Ini Sejarahnya, Sudah Ada Sejak 4 Ribu Tahun Lalu?
• 14 jam lalugrid.id
thumb
Aturan Berlaku Saldo Minimum Bank BRI-Mandiri-BNI-BTN, Segini Nilainya
• 11 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
Pelaku Ancaman Bom di 10 Sekolah Depok Ternyata Kekasih Pengirim Email
• 3 jam lalukompas.com
Berhasil disimpan.