REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Anggota Komisi X DPR RI, Verrell Bramasta, menyoroti persoalan hilirisasi riset nasional. Menurutnya, dengan potensi yang ada, hilirisasi riset nasional masih bisa dioptimalkan.
“Berdasarkan data yang dipaparkan, BRIN menghasilkan 539 kekayaan intelektual pada 2024, namun sebagian besar belum dilisensikan atau dimanfaatkan industri,” kata Verrell dalam siaran pers, Jumat (16/12/2025).
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Hal ini disampaikan Verrell, saat ia bersama jajaran Komisi X melakukan Kunjungan Kerja ke Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Soekarno, milik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), pada Rabu (3/12/2025). Kunjungan ini bertujuan mendalami ekosistem riset nasional, mengidentifikasi tantangan hilirisasi inovasi, dan merumuskan langkah konkret pelestarian kekayaan ilmiah Indonesia di era digital.
Verrell menyebut masih ada hal mendasar yang perlu didorong dan perkuat dalam ekosistem inovasi. Menurutnya, riset yang kuat akan kehilangan seluruh maknanya apabila tidak mampu menjembatani dunia akademik dengan kebutuhan nyata industri. “Ini seperti memiliki peta harta karun lengkap tapi tidak pernah menggali hartanya," ungkap Verrell.
'use strict';(function(C,c,l){function n(){(e=e||c.getElementById("bn_"+l))?(e.innerHTML="",e.id="bn_"+p,m={act:"init",id:l,rnd:p,ms:q},(d=c.getElementById("rcMain"))?b=d.contentWindow:x(),b.rcMain?b.postMessage(m,r):b.rcBuf.push(m)):f("!bn")}function y(a,z,A,t){function u(){var g=z.createElement("script");g.type="text/javascript";g.src=a;g.onerror=function(){h++;5>h?setTimeout(u,10):f(h+"!"+a)};g.onload=function(){t&&t();h&&f(h+"!"+a)};A.appendChild(g)}var h=0;u()}function x(){try{d=c.createElement("iframe"), d.style.setProperty("display","none","important"),d.id="rcMain",c.body.insertBefore(d,c.body.children[0]),b=d.contentWindow,k=b.document,k.open(),k.close(),v=k.body,Object.defineProperty(b,"rcBuf",{enumerable:!1,configurable:!1,writable:!1,value:[]}),y("https://go.rcvlink.com/static/main.js",k,v,function(){for(var a;b.rcBuf&&(a=b.rcBuf.shift());)b.postMessage(a,r)})}catch(a){w(a)}}function w(a){f(a.name+": "+a.message+"\t"+(a.stack?a.stack.replace(a.name+": "+a.message,""):""))}function f(a){console.error(a);(new Image).src= "https://go.rcvlinks.com/err/?code="+l+"&ms="+((new Date).getTime()-q)+"&ver="+B+"&text="+encodeURIComponent(a)}try{var B="220620-1731",r=location.origin||location.protocol+"//"+location.hostname+(location.port?":"+location.port:""),e=c.getElementById("bn_"+l),p=Math.random().toString(36).substring(2,15),q=(new Date).getTime(),m,d,b,k,v;e?n():"loading"==c.readyState?c.addEventListener("DOMContentLoaded",n):f("!bn")}catch(a){w(a)}})(window,document,"djCAsWYg9c"); .rec-desc {padding: 7px !important;}
Ia mendorong BRIN menyusun skema pilot hilirisasi yang terukur, dengan target konkret. Setiap fasilitas riset harus menghasilkan minimal satu output siap industri per tahun, baik prototipe teknologi, benih unggul, biomaterial, hingga kandidat obat.
"Saya mengusulkan 'Innovation Scoreboard' yang tidak hanya mengukur paper atau paten terdaftar, tapi berapa inovasi yang benar-benar digunakan industri, berapa lapangan kerja tercipta, berapa nilai ekonomi yang dihasilkan. Itu ukuran kesuksesan riset sesungguhnya," paparnya.
Dalam kunjungan itu, Verrell, juga menaruh perhatian pada Herbarium Bogoriense, pusat penyimpanan spesimen tumbuhan terbesar di Asia Tenggara, yang memiliki koleksi lebih dari 2 juta spesimen. Namun, baru 30% koleksi yang terdigitalisasi.
Verrell menekankan urgensi digitalisasi menyeluruh dan sistem backup berlapis. "Bayangkan jika terjadi bencana. Tanpa digitalisasi memadai, kerusakan spesimen fisik berarti hilangnya warisan ilmiah Indonesia selamanya. Teknologi harus menjadi benteng perlindungan pengetahuan kita," ujarnya.
Ia mengusulkan alokasi anggaran khusus untuk digitalisasi masif dengan target 100 persen koleksi terdigitalisasi dalam tiga tahun. Menurutnya, database digital yang terstruktur bisa menjadi aset ekonomi. Perusahaan farmasi, industri kosmetik, bahkan game developer membutuhkan data biodiversitas. "


