Amerika Serikat (AS) memastikan serangannya ke Nigeria telah mendapat persetujuan pemerintah setempat. Sementara itu, Nigeria menyebut mereka ikut bersama AS dalam serangan tersebut.
AS melancarkan serangan itu pada Hari Natal lalu. Presiden Donald Trump dalam keterangannya menyebut serangan tersebut menargetkan kamp ISIS di barat laut Nigeria.
“Serangan ini sudah disetujui Pemerintah Nigeria,” kata seorang pejabat Pentagon yang meminta namanya dirahasiakan, pada Jumat (26/12) seperti dikutip dari AFP.
Namun, pejabat itu tidak mengungkap apakah Nigeria ikut terlibat langsung dalam serangan tersebut atau tidak.
Terpisah, Pemerintah Nigeria menyatakan bahwa serangan AS pada Kamis lalu merupakan operasi bersama. Nigeria bahkan disebut memberikan informasi intelijen kepada AS.
Adapun wilayah barat laut Nigeria merupakan pusat krisis keamanan. Sejak 2009, kelompok bersenjata melancarkan pemberontakan di kawasan tersebut.
Dalam beberapa waktu terakhir, kasus penculikan serta penyergapan semakin sering terjadi di barat laut Nigeria.
Kondisi keamanan di Nigeria menjadi perhatian AS akibat dugaan bahwa kelompok masyarakat Kristen menjadi korban. Namun, analisis independen serta Pemerintah Nigeria menyebut target serangan juga mencakup umat beragama lain, tidak hanya Kristen.



