Jakarta (ANTARA) - Pemerintah telah merampungkan pembangunan 10 jembatan darurat (bailey) di tiga provinsi terdampak bencana, yakni Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.
Dari siaran pers Badan Komunikasi Pemerintah (Bakom) RI, di Jakarta, Sabtu, menyebutkan kesepuluh jembatan itu terdiri dari empat jembatan di Aceh, dua jembatan di Sumatera Utara, dan empat jembatan di Sumatera Barat.
Rinciannya di Aceh, yakni Jembatan Teupin Mane di Kabupaten Bireun dengan panjang 39 meter, Jembatan Teupin Redeup di Kabupaten Bireun dengan panjang 30 m, Jembatan Jeumpa di Kabupaten Bireun dengan panjang 18 m, dan Jembatan Matang Bangka di Kabupaten Bireun dengan panjang 15 m.
Di Sumatera Utara, yakni Jembatan Anggoli di Kabupaten Tapanuli Tengah dengan panjang 33 m dan Jembatan Aran Dalu, Paya Bakung di Kabupaten Deli Serdang dengan panjang 26 m.
Di Sumatera Barat meliputi Jembatan Sikabau di Kabupaten Pasaman Barat dengan panjang 18 m, Jembatan Padang Mantuang di Kabupaten Padang Pariaman dengan panjang 30 m, Jembatan Bawah Kubang di Kabupaten Solok dengan panjang 21 m, dan Jembatan Supayang di Kabupaten Solok dengan panjang 36 m.
Baca juga: Relawan Abdya bantu akses internet untuk tim kesehatan di Gayo Lues
Seluruh jembatan tersebut sudah bisa dilalui masyarakat dan menghubungkan kembali wilayah yang sebelumnya sempat terisolasi akibat bencana.
Pembangunan jembatan bailey menjadi salah satu fokus utama pemerintah sejak bencana banjir bandang dan longsor melanda Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara pada akhir November lalu.
Langkah ini dilakukan untuk menyambungkan kembali wilayah-wilayah yang sempat terisolasi akibat rusaknya infrastruktur konektivitas.
Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum (PU), bencana tersebut sempat melumpuhkan 80 ruas jalan nasional dan 33 jembatan di tiga provinsi terdampak.
Kementerian Pekerjaan Umum (PU), TNI, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan sejumlah unsur lainnya terus bahu-membahu mempercepat pemulihan seluruh infrastruktur tersebut.
Baca juga: ANTARA serahkan bantuan untuk korban banjir bandang di Padang
Dari siaran pers Badan Komunikasi Pemerintah (Bakom) RI, di Jakarta, Sabtu, menyebutkan kesepuluh jembatan itu terdiri dari empat jembatan di Aceh, dua jembatan di Sumatera Utara, dan empat jembatan di Sumatera Barat.
Rinciannya di Aceh, yakni Jembatan Teupin Mane di Kabupaten Bireun dengan panjang 39 meter, Jembatan Teupin Redeup di Kabupaten Bireun dengan panjang 30 m, Jembatan Jeumpa di Kabupaten Bireun dengan panjang 18 m, dan Jembatan Matang Bangka di Kabupaten Bireun dengan panjang 15 m.
Di Sumatera Utara, yakni Jembatan Anggoli di Kabupaten Tapanuli Tengah dengan panjang 33 m dan Jembatan Aran Dalu, Paya Bakung di Kabupaten Deli Serdang dengan panjang 26 m.
Di Sumatera Barat meliputi Jembatan Sikabau di Kabupaten Pasaman Barat dengan panjang 18 m, Jembatan Padang Mantuang di Kabupaten Padang Pariaman dengan panjang 30 m, Jembatan Bawah Kubang di Kabupaten Solok dengan panjang 21 m, dan Jembatan Supayang di Kabupaten Solok dengan panjang 36 m.
Baca juga: Relawan Abdya bantu akses internet untuk tim kesehatan di Gayo Lues
Seluruh jembatan tersebut sudah bisa dilalui masyarakat dan menghubungkan kembali wilayah yang sebelumnya sempat terisolasi akibat bencana.
Pembangunan jembatan bailey menjadi salah satu fokus utama pemerintah sejak bencana banjir bandang dan longsor melanda Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara pada akhir November lalu.
Langkah ini dilakukan untuk menyambungkan kembali wilayah-wilayah yang sempat terisolasi akibat rusaknya infrastruktur konektivitas.
Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum (PU), bencana tersebut sempat melumpuhkan 80 ruas jalan nasional dan 33 jembatan di tiga provinsi terdampak.
Kementerian Pekerjaan Umum (PU), TNI, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan sejumlah unsur lainnya terus bahu-membahu mempercepat pemulihan seluruh infrastruktur tersebut.
Baca juga: ANTARA serahkan bantuan untuk korban banjir bandang di Padang





