Di bagian ceramah ini, ustadz mengajak kita merenungi satu pertanyaan penting di zaman media sosial: apa yang sebenarnya kita tinggalkan setelah mati?
Jika dulu orang berkata, harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, maka hari ini manusia sering kali mati meninggalkan jejak digital.
Melalui gaya penyampaian yang lugas dan menyentuh, ustadz mengingatkan bahwa banyak orang berlomba-lomba ingin dikenal, viral, dan terkenal.
Nama ingin dikenang, akun ingin ramai, dan jejak digital ingin terus dibicarakan. Padahal, Islam tidak pernah mengajarkan kita untuk mengejar popularitas. Yang diajarkan Rasulullah SAW justru bagaimana nama dikenang karena amal, bukan karena sensasi.
Ustadz mengutip pesan Nabi SAW bahwa kelak manusia akan dipanggil dengan namanya dan nama ayahnya.
Nama itu menjadi identitas, tetapi yang memberi nilai bukanlah seberapa terkenal nama tersebut di dunia, melainkan apa yang pernah diperbuat oleh pemiliknya.
Viral itu mudah dan sementara, tapi amal saleh meninggalkan bekas yang panjang.
Ceramah ini juga mengajak kita mengubah cara berpikir: bukan hanya memikirkan apa yang kita tinggalkan saat “check out” dari dunia, tetapi apa yang kita bawa saat “check in” ke alam kubur.
Karena dunia akan tetap berjalan tanpa kita. Anak-anak tetap makan, kehidupan tetap berlanjut. Yang menentukan keselamatan kita bukan warisan harta, melainkan warisan iman dan amal.
Di akhir penjelasan, ustadz mengingatkan ayat Al-Qur’an tentang asal-usul manusia: dahulu kita tidak ada, lalu Allah menghidupkan, dan kelak kita akan dimatikan kembali.
Kesadaran ini seharusnya membuat kita lebih fokus menyiapkan bekal akhirat, bukan sekadar membangun citra dunia.
Pesan ceramah ini kuat dan relevan: jangan sibuk mengejar dikenang manusia, tapi sibuklah mengejar ridha Allah. Karena yang abadi bukan nama, bukan viral, melainkan amal yang kita tinggalkan.
Sahabat Kompas TV,
saksikan video lengkapnya hanya di channel youtube Kalam Hati,
setiap hari Minggu jam 13.00 WIB.
Jangan lupa Like, Comment, and share.
Serta follow akun Instagram kita di: @dikalamhati
Penulis : Mukhammad-Rengga-
Sumber : Kompas TV
- kalam hati
- kalam hati kompas tv
- kajian islami
- ceramah agama
- kultum




