JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan (Kapusdatin) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengungkapkan pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp12.792.600.000 untuk Dana Tunggu Hunian (DTH) bagi korban bencana Sumatera selama tiga bulan.
Menurut penjelasannya, korban bencana yang memilih tidak tinggal di hunian sementara (huntara), akan diberikan DTH sebesar Rp600.000 per kepala keluarga (KK) setiap bulan.
Dia mengatakan jumlah KK yang akan menerima DTH di dua kabupaten di Aceh, telah ditetapkan.
"Untuk progres per hari ini, seperti bisa terlihat bahwa Aceh itu sudah menetapkan dua kabupaten. Gayo Lues itu sebanyak 2.232 KK, kemudian Pidie Jaya itu 127 KK," jelas Muhari dalam konferensi pers pada Sabtu (27/12/2025), dipantau dari Breaking News KompasTV.
Berdasarkan data BNPB per 27 Desember 2025 yang ditampilkan dalam konferensi pers tersebut, anggaran penyaluran DTH di dua kabupaten Aceh tersebut, sebesar Rp4.246.200.000 untuk total 2.359 KK.
Baca Juga: BNPB: 19 Kabupaten/Kota di Sumatera Telah Berstatus Transisi Darurat ke Pemulihan
"Sumatera Utara 4 kabupaten/kota. Tapanuli Selatan itu 1.442 KK, Langkat 714, Kota Sibolga ini 330, masih dalam proses verifikasi BNBA (by name by address) khusus Kota Sibolga, Humbang Hasundutan 165," lanjut Muhari.
Dalam data yang ditampilkan BNPB dalam konpers, anggaran penyaluran DTH di Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp4.771.800.000 untuk total 2.651 KK.
"Sumatera Barat ini 8 kabupaten/kota sudah mengeluarkan SK (Surat Keputusan) terpisah. Warga penerima manfaat huntara dan warga penerima manfaat DTH. Ini sudah ditetapkan, Agam 612 KK, Padang Pariaman 425, Solok 374, sama dengan Kota Padang (374), Lima Puluh Kota 231, Pesisir Selatan 35 KK, Pasaman Barat 29, dan Padang Panjang 17 KK," paparnya.
Anggaran penyaluran DTH di Sumatera Barat sebesar Rp3.774.600.000 untuk total 2.097 KK.
Penulis : Tri Angga Kriswaningsih Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV
- bnpb
- dth
- dana tunggu hunian
- bencana sumatera
- anggaran dana tunggu hunian
- korban bencana sumatera




