REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di bawah temaram lampu Stadion Stamford Bridge, Minggu dini hari WIB, Aston Villa menuliskan salah satu babak terbaik dalam sejarah modern klub. Mereka datang sebagai penantang, dan pulang dengan kepala tegak usai menumbangkan tuan rumah Chelsea dengan skor tipis 2-1.
Kemenangan ini bukan sekadar tiga poin biasa. Ini adalah kemenangan ke-11 secara beruntun yang dibukukan The Villans di semua kompetisi, sebuah rekor fantastis yang menegaskan konsistensi mereka di bawah asuhan sang maestro taktik, Unai Emery.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});- Menambal Luka di Hulu Sumatera
- Puncak Kepadatan Nataru Terjadi Pekan Ini, Kota Yogyakarta Bersiap Hadapi Satu Juta Kendaraan
- Ada Apa Dibalik Pengakuan Israel atas Somaliland?
Sang pahlawan malam itu adalah sosok yang memulai laga dari bangku cadangan: Ollie Watkins. Penyerang lincah ini masuk pada menit ke-58 dan hanya butuh beberapa menit untuk mengubah jalannya pertandingan.
Dua golnya, pada menit ke-63 dan 84, mengangkat Villa ke posisi ketiga klasemen sementara Liga Inggris 2025/2026. Mereka kini hanya berjarak satu poin dari Manchester City dan tiga poin dari pemuncak klasemen, Arsenal. Persaingan gelar kian memanas.
'use strict';(function(C,c,l){function n(){(e=e||c.getElementById("bn_"+l))?(e.innerHTML="",e.id="bn_"+p,m={act:"init",id:l,rnd:p,ms:q},(d=c.getElementById("rcMain"))?b=d.contentWindow:x(),b.rcMain?b.postMessage(m,r):b.rcBuf.push(m)):f("!bn")}function y(a,z,A,t){function u(){var g=z.createElement("script");g.type="text/javascript";g.src=a;g.onerror=function(){h++;5>h?setTimeout(u,10):f(h+"!"+a)};g.onload=function(){t&&t();h&&f(h+"!"+a)};A.appendChild(g)}var h=0;u()}function x(){try{d=c.createElement("iframe"), d.style.setProperty("display","none","important"),d.id="rcMain",c.body.insertBefore(d,c.body.children[0]),b=d.contentWindow,k=b.document,k.open(),k.close(),v=k.body,Object.defineProperty(b,"rcBuf",{enumerable:!1,configurable:!1,writable:!1,value:[]}),y("https://go.rcvlink.com/static/main.js",k,v,function(){for(var a;b.rcBuf&&(a=b.rcBuf.shift());)b.postMessage(a,r)})}catch(a){w(a)}}function w(a){f(a.name+": "+a.message+"\t"+(a.stack?a.stack.replace(a.name+": "+a.message,""):""))}function f(a){console.error(a);(new Image).src= "https://go.rcvlinks.com/err/?code="+l+"&ms="+((new Date).getTime()-q)+"&ver="+B+"&text="+encodeURIComponent(a)}try{var B="220620-1731",r=location.origin||location.protocol+"//"+location.hostname+(location.port?":"+location.port:""),e=c.getElementById("bn_"+l),p=Math.random().toString(36).substring(2,15),q=(new Date).getTime(),m,d,b,k,v;e?n():"loading"==c.readyState?c.addEventListener("DOMContentLoaded",n):f("!bn")}catch(a){w(a)}})(window,document,"djCAsWYg9c"); .rec-desc {padding: 7px !important;}Babak pertama sejatinya berjalan kurang meyakinkan bagi tim tamu. Permainan Aston Villa terasa hambar dan minim inisiatif, membuat Chelsea leluasa mengontrol ritme pertandingan di hadapan pendukung sendiri.
The Blues bahkan berhasil unggul lebih dulu pada menit ke-37. Berawal dari skema sepak pojok yang cerdas, Reece James memberikan umpan matang yang sukses dikonversi menjadi gol oleh penyerang muda berbakat Joao Pedro.
Skor 1-0 untuk Chelsea bertahan hingga turun minum, dan Villa tampak kesulitan menemukan celah di pertahanan solid The Blues. Ruang ganti Villa sepertinya menjadi saksi bisu "sihir" Emery yang mengubah total pendekatan timnya di babak kedua.
Hanya delapan menit setelah babak kedua dimulai, Emery mengambil keputusan berani. Ia memasukkan tiga pemain sekaligus: Watkins, Amadou Onana, dan Jadon Sancho, menggantikan Emiliano Buendia, John McGinn, dan Donyell Malen yang performanya dianggap kurang maksimal.
Perubahan instan itu langsung terasa. Serangan Villa menjadi lebih hidup dan terkoordinasi. Pada menit ke-60, Watkins nyaris memberikan assist andai saja penyelesaian akhir Boubacar Kamara tidak digagalkan oleh kiper Chelsea, Robert Sanchez.
Peluang emas yang gagal itu justru memantik api semangat para pemain Villa. Mereka kian gencar menekan, dan gol yang ditunggu-tunggu pun akhirnya tiba hanya tiga menit berselang.
Kesalahan fatal bek Chelsea Benoit Badiashile dalam mengumpan dimanfaatkan Kamara. Bola diteruskan ke Morgan Rodgers, yang dengan jeli melihat pergerakan Watkins. Placing akurat Watkins sukses merobek jala Sanchez untuk menyamakan kedudukan 1-1.
Chelsea yang tersentak mencoba merespons, namun Villa kini berada di atas angin. Pada menit ke-66, tembakan keras Ian Maatsen dari sisi kiri masih bisa diselamatkan dengan gemilang oleh Sanchez.
Stamford Bridge mulai diselimuti ketegangan. Ketika pertandingan tampak akan berakhir imbang, magis Watkins kembali berbicara.
Pada menit ke-84, Youri Tielemans mengambil sepak pojok. Umpan lambungnya yang terukur disambut dengan tandukan bertenaga oleh Watkins yang melesat di antara para bek Chelsea. Gol! Skor berubah menjadi 2-1 untuk keunggulan tim tamu dan menjadi skor akhir pertandingan.
Kemenangan dramatis ini menjadi modal berharga bagi Villa yang akan menjalani laga penutup tahun 2025 dengan tantangan maha berat. Mereka harus bertandang ke markas pemuncak klasemen, Arsenal, di Stadion Emirates.
Sementara Chelsea, kekalahan ini memaksa mereka untuk segera berbenah saat menjamu AFC Bournemouth di kandang pada Rabu (31/12) dini hari WIB, demi mengakhiri tahun dengan hasil yang lebih baik.



