Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Romo Mudji Sutrisno, rohaniwan sekaligus intelektual terkemuka Indonesia. Romo Mudji dikenal luas atas pemikiran-pemikirannya yang tajam, jernih, dan penuh kepedulian terhadap bangsa dan negara.
Menurut Qodari, Romo Mudji merupakan figur yang tidak hanya berperan sebagai pemuka agama, tetapi juga sebagai intelektual publik yang sepanjang hidupnya konsisten menyumbangkan gagasan dan refleksi kritis bagi kehidupan kebangsaan, melampaui sekat-sekat komunitas keagamaan.
“Saya sebagai pribadi dan atas nama pemerintah Republik Indonesia mengucapkan bela sungkawa atas berpulangnya romo terkasih, Romo Mudji Sutrisno. Beliau adalah seorang romo, sekaligus juga intelektual yang kepeduliannya kepada bangsa dan negara sangat besar, sangat kuat. Beliau punya analisis juga sangat bagus, sangat tajam dan seorang pribadi yang tenang,” ujar Qodari dalam kterangannya, Senin, 29 Desember 2025.
Baca Juga :
Profil Romo Mudji Sutrisno Tokoh Imam Katolik dan Intelektual IndonesiaQodari juga mengenang Romo Mudji sebagai sahabat lama yang telah menjalin hubungan persahabatan selama lebih dari dua dekade dalam sebuah komunitas yang kerap berdiskusi dan berkumpul bersama. Hubungan tersebut, menurutnya, tidak hanya diikat oleh kedekatan personal, tetapi juga oleh ruang perjumpaan intelektual dan spiritual yang hangat.
“Beliau juga seorang sahabat, dengan saya mungkin sudah lebih 22 tahun. Kita punya satu komunitas yang sering berkumpul bersama dan terakhir waktu kita berkumpul itu, kita minta Romo Mudji untuk menyampaikan doa, dan waktu itu saya secara spesifik minta Romo untuk Romo tolong doanya dalam bahasa latin dan dipenuhi oleh beliau,” ucapnya.
Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari. Foto: Dok. Istimewa.
Qodari mengaku sangat terkejut saat menerima kabar wafatnya Romo Mudji pada malam sebelumnya. Kepergian tersebut dirasakannya begitu mendadak, mengingat Romo Mudji masih aktif berinteraksi dan berbagi refleksi dalam pertemuan-pertemuan bersama komunitasnya.
“Jadi sangat terkejut bahwa ya mendengar Romo berpulang tadi malam, karena itu hadir kami di tempat ini pada hari ini,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Qodari juga menyampaikan bahwa ucapan duka ini disampaikannya tidak hanya sebagai sikap pribadi, tetapi sekaligus mewakili Presiden Republik Indonesia sebagai bentuk penghormatan negara atas jasa dan pengabdian Romo Mudji bagi umat dan bangsa.
Ia berharap nilai-nilai keteladanan, pemikiran, serta semangat kebangsaan yang diwariskan Romo Mudji Sutrisno dapat terus hidup dan menjadi inspirasi bagi generasi penerus bangsa.
“Sekali lagi ini adalah ucapan saya sebagai pribadi maupun atas nama Presiden Republik Indonesia mengucapkan bela sungkawa, saya atas nama Presiden Republik Indonesia mengucapkan bela sungkawa atas berpulangnya Romo Mudji Sutrisno, seorang romo sekaligus intelektual terkemuka Indonesia yang selama ini telah menyampaikan begitu banyak pemikiran dan kepedulian kepada umat, bukan hanya umat Katolik tetapi rakyat Indonesia secara keseluruhan,” tukasnya.

/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F08%2F13%2Fc35ad631-0995-4ded-9e69-4f4df346b1ae_jpg.jpg)


