Penyuluhan Perpajakan dan Seni Bicara yang Menggerakkan

kumparan.com
7 jam lalu
Cover Berita

Dalam konteks pembangunan ekonomi nasional, pajak menjadi tulang punggung utama penerimaan negara. Namun, realitas di lapangan menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan pajak masih menghadapi berbagai tantangan: mulai dari rendahnya literasi pajak, persepsi negatif terhadap otoritas pajak, hingga ketidakpahaman atas regulasi yang terus berubah.

Untuk itulah penyuluhan perpajakan hadir — bukan sekadar menyampaikan aturan kering tentang pajak, tetapi juga sebagai upaya komunikasi sosial yang melibatkan emosi, empati, dan kepercayaan antara petugas pajak dan masyarakat. Penyuluhan yang artistik bisa mengubah resistensi menjadi partisipasi aktif. Dengan kata lain, penyuluhan perpajakan adalah sebuah seni — seni untuk menyampaikan pesan, memahami manusia, dan menggerakkan perilaku demi tujuan bersama.

Penyuluhan adalah Seni Berkomunikasi

Esensi dasar dari penyuluhan perpajakan adalah komunikasi. Banyak program penyuluhan gagal bukan karena kurangnya informasi, tetapi karena cara penyampaiannya tidak efektif. Ilmu komunikasi publik mengajarkan bahwa keberhasilan pesan tidak diukur dari seberapa banyak informasi disampaikan, melainkan dari seberapa baik pesan tersebut diterima dan dipahami oleh audiens.

Dalam konteks perpajakan, seorang penyuluh pajak harus mampu mengemas pesan-pesan teknis—seperti tarif, insentif, atau pelaporan SPT—dalam bahasa yang sederhana, menarik, dan relevan dengan keseharian masyarakat. Misalnya, bagi pelaku UMKM, penyuluhan pajak yang baik tidak hanya menjelaskan aturan PPh final 0,5%, tetapi juga bagaimana kewajiban tersebut berkontribusi pada perkembangan usaha sekaligus pembangunan ekonomi daerah.

Teknik komunikasi dua arah menjadi krusial di sini. Penyuluhan yang hanya bersifat ceramah satu arah sering kali membuat wajib pajak pasif. Sebaliknya, pendekatan interaktif—melalui diskusi, tanya jawab, atau simulasi pelaporan pajak online—dapat memperkuat pemahaman sekaligus menumbuhkan rasa memiliki terhadap kewajiban perpajakan.

Selain itu, penyuluh pajak juga perlu memanfaatkan media komunikasi modern. Di era digital, konten edukasi pajak melalui media sosial, webinar, dan video pendek menjadi alat efektif untuk menjangkau generasi muda. Unggahan di TikTok atau Instagram yang menjelaskan manfaat pajak secara ringan dan kreatif terbukti mampu meningkatkan engagement publik terhadap isu pajak. Komunikasi digital ini merupakan bentuk seni baru dalam penyuluhan—mengkombinasikan akurasi informasi dengan daya tarik visual dan emosional.

Penyuluhan adalah Seni Memahami

Lebih dari sekadar menyampaikan informasi, penyuluhan perpajakan juga menuntut kemampuan untuk memahami. Setiap kelompok masyarakat memiliki latar belakang ekonomi, budaya, dan tingkat literasi pajak yang berbeda. Pendekatan penyuluhan yang seragam sering kali tidak efektif karena gagal menyentuh kebutuhan dan konteks sosial audiensnya.

Seni memahami dalam penyuluhan berarti menggali perspektif wajib pajak — apa kesulitan dan ketakutan terhadap pajak, dan apa motivasi yang memunculkan keinginan untuk berpartisipasi. Misalnya, sebagian pelaku usaha kecil merasa pajak adalah “beban tambahan”, bukan kontribusi sosial. Dalam hal ini, penyuluh perlu memahami akar persepsi tersebut sebelum memberikan solusi.

Pemahaman juga mencakup empati terhadap kondisi riil masyarakat. Ketika seorang penyuluh menjelaskan mekanisme aplikasi coretax kepada pedagang di pasar tradisional, maka perlu menyesuaikan gaya bahasa, kecepatan berbicara, bahkan contoh-contoh yang digunakan. Empati membuka jalan bagi kepercayaan, dan kepercayaan adalah fondasi utama suksesnya penyuluhan.

Selain memahami wajib pajak secara individual, penyuluh juga harus memahami dinamika sosial dan kebijakan publik yang mempengaruhi perilaku kepatuhan. Contohnya, perubahan regulasi tentang Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai NPWP memerlukan pendekatan sosialisasi yang berbeda, mengingat isu ini menyangkut data pribadi. Dengan memahami sensitivitas publik, penyuluh dapat mengantisipasi potensi resistensi dan menyusun strategi komunikasi yang lebih persuasif.

Seni memahami ini juga penting dalam mengevaluasi efektivitas penyuluhan. Penyuluhan bukan sekadar kegiatan formal yang diukur dari jumlah peserta, tetapi dari perubahan sikap yang terjadi setelahnya. Karenanya, penyuluh harus mampu membaca tanda-tanda pemahaman audiens melalui observasi, umpan balik, atau survei kepuasan.

Penyuluhan adalah Seni Menggerakkan

Tujuan akhir dari penyuluhan perpajakan adalah perubahan perilaku — dari tidak tahu menjadi tahu, dari tahu menjadi sadar, dan dari sadar menjadi patuh. Di sinilah penyuluhan bertransformasi menjadi seni persuasi yang menggabungkan dimensi rasional, etis, dan emosional.

Teknik persuasi dalam penyuluhan pajak dapat memanfaatkan tiga komponen klasik komunikasi: logos, ethos, dan pathos.

Logos berarti penyuluh menggunakan logika dan data ketika menjelaskan manfaat pajak, misalnya bagaimana penerimaan pajak digunakan untuk pendidikan dan infrastruktur, hubungan antara kepatuhan pajak dan kualitas layanan publik, serta konsekuensi hukum dari ketidakpatuhan.

Ethos menunjukkan kredibilitas dan kompetensi penyuluh sebagai sumber informasi yang dapat dipercaya. Pengaruh tidak datang dari paksaan, melainkan dari kepercayaan dan keteladanan. Oleh karena itu, kredibilitas penyuluh sangat menentukan. Penyuluh perlu menunjukkan integritas, profesionalisme, dan konsistensi antara ucapan dan tindakan. Masyarakat lebih mudah terpengaruh oleh figur yang autentik dan dapat dipercaya daripada oleh pesan-pesan normatif semata.

Pathos adalah kemampuan membangkitkan emosi positif, seperti rasa bangga membayar pajak atau tanggung jawab sebagai warga negara juga berpotensi mendorong munculnya kepatuhan sukarela.

Selain metode klasik, pendekatan berbasis perilaku kini semakin diadopsi dalam strategi penyuluhan pajak. Misalnya, kampanye yang menekankan norma sosial—bahwa “semakin banyak masyarakat yang taat pajak, semakin kuat negara”—terbukti dapat meningkatkan niat patuh tanpa harus mengandalkan ancaman sanksi. Melibatkan tokoh masyarakat, influencer, atau duta pajak juga merupakan cara untuk memperluas pengaruh sosial dan memperkuat pesan utama penyuluhan.

Dalam jangka panjang, seni mempengaruhi ini berkontribusi pada terbentuknya tax morale, yaitu kesadaran moral bahwa membayar pajak adalah bagian dari kontribusi terhadap kemajuan bangsa. Ketika masyarakat menginternalisasi nilai ini, kepatuhan pajak akan tumbuh bukan karena ketakutan atau tekanan eksternal, melainkan karena kesadaran intrinsik.

Penutup

Seni penyuluhan perpajakan di Indonesia bukan sekadar tugas teknis menyampaikan regulasi, tetapi sebuah proses humanistik yang melibatkan komunikasi efektif, pemahaman mendalam, dan pengaruh bijak sebagai pilar utama membangun masyarakat taat pajak. Dari latar belakang rendahnya compliance hingga tren digital, diperlukan transformasi penyuluhan dari rutinitas menjadi seni strategis.

Di era transformasi digital dan regulasi pajak yang dinamis, penyuluh perlu terus berinovasi agar tetap relevan dan adaptif. Penggunaan teknologi, pendekatan berbasis empati, serta kolaborasi lintas sektor menjadi kunci untuk membangun budaya pajak yang kuat di tengah masyarakat. Selain itu, diperlukan penguatan kapasitas penyuluh pajak tidak hanya dalam aspek substansi regulasi, tetapi juga dalam kompetensi komunikasi, psikologi sosial, dan literasi digital. Pengembangan model penyuluhan berbasis riset, evaluasi berkala terhadap efektivitas program, serta kolaborasi dengan institusi pendidikan dan komunitas masyarakat menjadi agenda penting untuk dikaji lebih dalam pada periode selanjutnya.

Pada akhirnya, keberhasilan penyuluhan perpajakan bukan hanya diukur dari meningkatnya penerimaan negara, tetapi juga dari tumbuhnya kesadaran kolektif bahwa pajak adalah bentuk gotong royong modern untuk mewujudkan Indonesia yang lebih adil dan sejahtera.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
JIS Contek Rahasia Stadion Singapura: Siapkan "Kebun" Rumput Sendiri Demi Persija
• 17 jam lalutvonenews.com
thumb
Tricenarian, Penanda Tiga Dekade Kiprah ViaVia Jogja di Dunia Seni Yogyakarta 
• 2 jam lalukompas.id
thumb
Pedagang Pasar Asemka Sepi Pembeli, Kini Bertahan Lewat Jualan Online
• 2 jam lalukompas.com
thumb
Donald Trump Dapat Kabar Rumah Vladimir Putin Diduga Diserang Ukraina: Saya Sangat Marah!
• 9 jam lalukompas.tv
thumb
Isap Rokok 60 Batang per Hari, Pelatih Lazio Maurizio Sarri Operasi Jantung
• 4 jam laluharianfajar
Berhasil disimpan.