Kilau Cuan Saham Emiten TP Rachmat TAPG, DRMA Cs pada 2025

bisnis.com
2 jam lalu
Cover Berita

Bisnis.com, JAKARTA — Sederet emiten besutan taipan TP Rachmat mulai dari PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG) hingga PT Dharma Polimetal Tbk. (DRMA) telah mencatatkan kinerja saham yang moncer pada 2025. 

Berdasarkan data Stockbit, harga saham TAPG telah lompat hampir dua kali lipat atau 96,73% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) atau sejak perdagangan perdana 2025 hingga perdagangan sesi pertama hari ini, Selasa (30/12/2025) di level Rp1.505 per lembar.

Kemudian, harga saham PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) lompat 62,63% ytd ke level Rp1.545 per lembar. Lalu, harga saham PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA) menanjak 64,49% ytd ke level Rp1.135 per lembar.

Harga saham PT Autopedia Sukses Lestari Tbk. (ASLC) menanjak 16,88% ytd ke level Rp90 per lembar. Selain itu, harga saham DRMA menguat 14,13% ytd ke level Rp1.050 per lembar.

googletag.cmd.push(function() { googletag.display("div-gpt-ad-parallax"); });
Baca Juga : IHSG Hari Ini Rawan Turun ke Area 8.400-an, Cermati Saham ANTM, BBRI & TAPG

Lonjakan harga saham deretan emiten TP Rachmat pada 2025 sejalan dengan kinerja keuangannya. DSNG mislanya mencatatkan total laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih per kuartal III/2025 sebesar Rp1,31 triliun. Angka tersebut naik 53,03% secara tahunan (year on year/YoY) dari Rp860,54 miliar pada periode yang sama 2024.

Hingga akhir September 2025, TAPG mencatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih sebesar Rp2,68 triliun. Laba bersih itu melonjak 65,67% YoY dari Rp1,61 triliun pada periode Januari-September 2024.

DRMA telah meraup laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp419,87 miliar per kuartal III/2025. Berdasarkan laporan keuangan, laba bersih DRMA itu naik 1,89% YoY dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp412,07 miliar.

Kemudian ASSA membukukan laba bersih sebesar Rp348,59 miliar per kuartal III/2025, naik 63,91% YoY.

Analis Sinarmas Sekuritas Christine Nathania mengatakan kinerja saham salah satu emiten TP Rachmat, DRMA kinclong didukung oleh fundamental yang kuat. Padahal, industri otomotif domestik sedang lesu. 

Mengacu data terbaru Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang diterima Bisnis.com, volume penjualan mobil wholesales sepanjang Januari–November 2025 terkontraksi 9,6% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi 710.084 unit, dibandingkan periode 11 bulan 2024 sebesar 785.917 unit.

Kinerja DRMA juga didukung oleh diversifikasi bisnis dalam mempertahankan pertumbuhannya. 

“Di tengah lesunya produksi otomotif domestik, DRMA terus melakukan diversifikasi bisnis untuk mendukung pertumbuhan,” kata Christine dalam riset terbarunya pada beberapa waktu lalu. 

Baca Juga : Ramalan Cuan Saham Emiten Grup Triputra (DRMA) dan Astra (AUTO), Mana Menarik?

DRMA pun bergeliat ekspansi. Dalam langkah terbarunya, DRMA mengakuisisi 82% saham PT Mah Sing Indonesia (MSI) senilai Rp41 miliar. Sinarmas Sekuritas pun memproyeksikan pendapatan DRMA pada 2025 mampu mencapai sekitar Rp240 miliar dengan margin laba bersih sekitar 10%. 

"MSI mampu meningkatkan kemampuan DRMA dalam komponen plastik, yang semakin penting karena model EV [electric vehicle] dalam mengadopsi material yang lebih ringan,” ujar Christine.

Sinarmas Sekuritas menyematkan rekomendasi buy untuk DRMA dengan target harga di level Rp1.410 per lembar untuk DRMA.

Kemudian, Analis Sucor Sekuritas Christofer Kojongian mengatakan kinerja saham salah satu emiten TP Rachmat, ASSA juga ditopang oleh fundamental yang kuat. Permintaan industri logistik saat ini tetap menjanjikan.

“Industri logistik Indonesia menawarkan prospek yang menjanjikan, didukung oleh meningkatnya konsumsi domestik, ekspansi e-commerce yang pesat, inisiatif pemerintah melalui national logistics ecosystem [NLE], dan layanan tambahan,” tulis Christofer dalam risetnya.

Sucor Sekuritas memperkirakan segmen logistik ASSA akan menghasilkan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata investasi (compound annual growth rate/CAGR) pendapatan sebesar 9% selama tiga tahun ke depan. Selain dari bisnis logistik, ASSA juga diuntungkan dengan bisnis mobil bekas dan lelang yang tangguh.

Sucor Sekuritas merekomendasikan buy untuk ASSA dengan target harga di level Rp1.500 per lembar.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Thailand Deteksi Ratusan Drone di Perbatasan, Tuduh Kamboja Langgar Gencatan Senjata
• 20 jam laluokezone.com
thumb
Super League: Laga Ketat, Duel Bali United vs Dewa United Berakhir Imbang
• 22 jam lalukumparan.com
thumb
Kesetiaan Kartono, 35 Tahun Berjalan Kaki Menekuni Tukang Cukur Keliling
• 14 menit lalukompas.id
thumb
Kapolri: Berkat Dukungan Semua, Alhamdulillah Kita Bisa Lewati Agustus Kelabu
• 4 jam laludetik.com
thumb
Liburan ke Pantai Bersama Bayi? Ini Tips Agar Si Kecil Aman dari Bahaya Sinar Matahari
• 13 jam lalutabloidbintang.com
Berhasil disimpan.