Grid.ID - Sebuah speedboat tenggelam di Yapen Papua. Akibatnya, belasan orang penumpang jadi korban dan belum ditemukan. Berikut kronologi dan dugaan penyebabnya.
Insiden tenggelamnya speedboat terjadi di perairan Kepulauan Yapen, Papua pada Rabu (24/12/2025). Speedboat itu mengangkut sebanyak 21 penumpang.
Diketahui sebanyak tiga orang selamat, satu meninggal dunia, dan 17 lainnya masih dalam proses pencarian. Bagaimana kronologinya?
Kronologi
Dilansir dari Tribun Video, pada awalnya speedboat yang mengangkut 21 penumpang itu bertolak dari Kota Serui menuju Kampung Waindu pada Rabu (24/12/2025) sore sekitar pukul 16.30 WIT. Namun dalam perjalanan, speedboat diterjang angin kencang.
Gelombang tinggi pun datang hingga menyebabkan kendaraan terbalik dan tenggelam di perairan Waindu. Akibatnya, belasan orang masih dinyatakan hilang.
Penyebab
Kondisi cuasa yang buruk diduga menjadi penyebab dari insiden tersebut. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Papua, Kombes Pol Cahyo Sukarnito menjelaskan bahwa insiden terjadi saat kondisi laut sedang ekstrem dengan angin kencang dan gelombang tinggi.
"Berdasarkan keterangan korban selamat, saat kejadian sebagian penumpang masih berada di atas speedboat, termasuk anak-anak, sementara sebagian lainnya berupaya menyelamatkan diri," jelas Cahyo, dikutip dari Kompas.com.
Informasi terkait kecelakaan baru diterima pihak kepolisian pada Kamis (25/12/2025). Hal ini terjadi setelah satu penumpang selamat dievakuasi oleh warga dan dievakuasi ke Pulau Kurudu.
"Upaya pencarian dilakukan secara intensif dengan melibatkan berbagai unsur serta memperluas area pencarian, mengingat adanya kemungkinan korban terbawa arus," tambahnya.
Kronologi speedboat tenggelam di Yapen Papua menyebabkan belasan orang penumpang jadi korban dan belum ditemukan. Dugaan penyebabnya adalah karena cuaca buruk hingga kondisi laut yang ekstrem.
Pada pencarian di hari keenam, 17 orang masih belum ditemukan. Kepala SAR Biak, Kundori menjelaskan bahwa pencarian melalui udara akan diperluas hingga 250 nautical mile. Sementara penyisiran di laut diperluas hingga 370 nautical mile.
"Untuk pencarian hari keenam kita perluas. Ada tim yang melakukan penyisiran dan ada juga tim yang diturunkan untuk menyelam. Upaya maksimal terus kita lakukan untuk menemukan 17 korban yang masih hilang," ujar Kundori. (*)
Artikel Asli


