Lebih dari 50 Persen Guru PAI SD Belum Fasih Membaca Al-Quran, Kemenag Siapkan Intervensi

jpnn.com
1 jam lalu
Cover Berita

jpnn.com, JAKARTA - Hasil Asesmen Pendidikan Agama Islam (PAI) Tahun 2025 mencatat sebanyak 58,26 persen guru PAI jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) belum fasih membaca Al-Qur’an, atau masih menempati kategori pratama/dasar.

Data tersebut diperoleh dari pelaksanaan asesmen yang melibatkan 160.143 guru PAI SD/SDLB di seluruh Indonesia.

BACA JUGA: Kabar Gembira untuk Guru PAI Berstatus Honorer, Alhamdulillah

Para guru tersebut mengikuti serangkaian tes dan pengisian kuesioner yang dilakukan melalui aplikasi SIAGA milik Kementerian Agama.

Selain didominasi kategori pratama, hasil asesmen memerinci bahwa 30,4 persen guru berada pada kategori madya.

BACA JUGA: Kemenag Tingkatkan Literasi Baca Al-Qur’an Guru PAI dan Siswa Muslim di Sekolah

Tercatat, hanya sebagian kecil, yakni 11,3 persen guru yang berhasil masuk dalam kategori mahir.

Terlebih dari itu, data menunjukkan adanya kelompok guru yang memerlukan perhatian lebih serius.

BACA JUGA: Pemerintah Harus Siapkan Belasan Triliun Untuk Guru Agama

Sebanyak 27,51 persen guru PAI teridentifikasi membutuhkan penanganan khusus terkait kemampuan baca tulis Al-Qur’an mereka.

Secara kuantitatif, rata-rata Indeks Membaca Al-Qur’an guru PAI SD/SDLB berada di angka 57,17.

Angka itu menempatkan kompetensi rata-rata guru pada kategori rendah atau pratama, dengan kelemahan paling menonjol pada pemahaman hukum bacaan tajwid dibandingkan indikator lainnya.

Data tersebut tentunya menjadi tantangan serius yang harus dijawab dengan kebijakan sistematis dan berkelanjutan.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Amin Suyitno, menyatakan hasil asesmen harus menjadi peringatan bagi kebijakan pendidikan nasional.

“Guru PAI adalah ujung tombak pendidikan keagamaan di sekolah. Ketika lebih dari separuh guru PAI SD belum fasih membaca Al-Qur’an, ini menjadi tantangan serius yang harus dijawab dengan kebijakan yang sistematis dan berkelanjutan,” ujar Suyitno di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (30/12).

Menurut Suyitno, rendahnya indeks kompetensi dipengaruhi berbagai faktor, seperti variasi latar belakang pendidikan guru dan akses terhadap penguatan kompetensi.

Faktor lainnya yakni integrasi kemampuan membaca Al-Qur’an dalam sistem pembinaan karier belum optimal.

Oleh karena itu, Suyitno menegaskan perlunya perubahan dalam tata kelola guru PAI pada masa mendatang.

“Ke depan, penguatan kompetensi membaca Al-Qur’an harus menjadi bagian integral dari rekrutmen, sertifikasi, hingga penilaian kinerja guru PAI,” katanya tegas.

Sebagai tindak lanjut, Kementerian Agama merekomendasikan sejumlah langkah strategis, mulai dari penguatan kompetensi profesional hingga intervensi khusus bagi guru kategori pratama.

Kemenag juga menyarankan agar kemampuan membaca Al-Qur’an menjadi poin penilaian dalam rekrutmen, karier, serta reorientasi program sertifikasi, dengan melibatkan pesantren dan perguruan tinggi sebagai mitra.

Sementara itu bagi peserta didik, rekomendasi mencakup penetapan kemampuan baca Al-Qur’an sebagai kompetensi wajib nasional serta reformasi pembelajaran PAI.

Asesmen PAI 2025 diharapkan menjadi pijakan kebijakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan agama Islam dan memperkuat peran guru sebagai teladan literasi. (mcr31/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sepanjang 2025, Kemenag Kukuhkan Pendidikan Agama sebagai Investasi Peradaban Bangsa


Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Daeng Marewa, Perantau Bugis yang Mengendalikan Takhta Johor Abad Ke-18
• 2 jam lalufajar.co.id
thumb
Rano Karno Cek Persiapan Perayaan Tahun Baru 2026 di Bundaran HI: Sudah 90%
• 53 menit lalukumparan.com
thumb
Golkar Usul Pilkada Lewat DPRD Hanya Pilih Kepala Daerah, Tak Sepaket Wakil
• 18 jam laludetik.com
thumb
Becak Listrik Bantuan Prabowo Diarahkan untuk Dukung Pariwisata di Tuban
• 17 jam lalumediaindonesia.com
thumb
Dewan Pers Apresiasi Polri atas Keterbukaan Terima Kritik dan Komitmen Hormati Kerja Jurnalistik
• 3 jam lalupantau.com
Berhasil disimpan.