Pantau - Ratusan warga mengikuti kegiatan zikir dan doa bersama di Masjid Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo (Masjid Agung Palembang), Sumatera Selatan, pada malam Tahun Baru 2026 untuk mendoakan para korban bencana di wilayah Sumatra.
Momen Muhasabah dan Doa untuk Korban BencanaKegiatan spiritual ini dipimpin oleh Andi Syarifuddin dan berlangsung setelah salat Isya berjamaah.
Zikir dan doa bersama ini bukan hanya menjadi sarana ibadah, tetapi juga ajakan untuk melakukan muhasabah (introspeksi diri) serta mempererat silaturahmi antarwarga.
“Acaranya tetap, tapi kita ingin menarik jemaah lebih banyak datang sehingga masyarakat ada kegiatan malam ini tidak merayakan tahun baru, tapi juga kita sibukkan dengan berzikir,” ungkap Andi Syarifuddin.
Dalam pelaksanaannya, doa-doa dipanjatkan khusus bagi masyarakat terdampak bencana di Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan wilayah Indonesia lainnya.
Pemandu zikir juga mengajak jamaah agar Tahun Baru tidak hanya diisi dengan hiburan, namun menjadi momen spiritual yang menguatkan solidaritas dan nilai kemanusiaan.
Palembang Didorong Jadi Kota Penuh Kepedulian dan KeteladananPalembang sebagai kota berpenduduk sekitar 1,7 juta jiwa, yang mayoritas beragama Islam, dikenal telah melahirkan banyak tokoh agama dan tokoh nasional.
Melalui kegiatan ini, masyarakat diajak untuk menjaga semangat gotong royong dan saling tolong-menolong, sebagai bagian dari identitas sosial kota Palembang.
Kegiatan yang diikuti secara tertib oleh ratusan jemaah ini juga mencerminkan pendekatan berbeda dalam menyambut pergantian tahun, dengan menonjolkan nilai-nilai religius dan solidaritas sosial.
Zikir dan doa bersama ini menjadi bukti bahwa perayaan Tahun Baru bisa dilakukan dengan cara yang lebih bermakna dan menyentuh sisi kemanusiaan.
