FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ustaz Derry Sulaiman angkat suara setelah namanya ikut terseret dalam polemik dugaan perselingkuhan antara Inara Rusli dan seorang pengusaha bernama Insanul Fahmi. Ia dituding menjadi penghubung keduanya, tuduhan yang langsung dibantah tegas.
Klarifikasi ini disampaikan setelah Wardatina Mawa, istri sah Insanul Fahmi, melaporkan dugaan perselingkuhan dan perzinahan antara suaminya dan perempuan berinisial IR ke Polda Metro Jaya, Sabtu (22/11).
Derry memastikan dirinya sama sekali tidak memiliki hubungan khusus dengan Insanul Fahmi maupun mengetahui kedekatannya dengan Inara.
“Enggak, aku enggak kenal, cuma sekali ketemu cowoknya itu di pengajian… Cuma Inara nggak cerita soal pernikahan dan sebagainya,” ujarnya, dikutip YouTube DY TV, Jumat (28/11/2025)
Ia menepis narasi yang menyebut dirinya ikut menutup-nutupi hubungan keduanya.
“Saya tidak tahu status hubungannya apa, status Insan itu siapa… Kalau ada narasi yang menyudutkan dibilang saya mak comblang terus menutup-nutupi, itu fitnah,” tegasnya.
Derry menjelaskan bahwa Inara tidak pernah bercerita kepadanya soal hubungan asmara setelah perceraiannya dengan Virgoun.
Menurutnya, Inara hanya sempat curhat soal rumah tangganya yang lama.
“Kalau soal ini nggak pernah curhat, biasanya awal-awal dulu masalah rumah tangga sama Virgoun dia pernah cerita sama aku,” kata Derry.
Ia menambahkan, klarifikasi darinya perlu dibarengi dengan tabayun langsung kepada Inara agar pernyataan yang beredar tidak tambah melebar.
“Kalau orang seperti Inara yang rajin mengaji kan dituduh melakukan perselingkuhan dan perzinaan, saya perlu tabayun lagi dan kepada Inara apakah mereka telah menikah atau belum,” ucapnya.
Merespons tuduhan zina yang semakin memanas, Derry mengingatkan masyarakat agar tidak sembarangan melontarkan tuduhan yang sangat sensitif tersebut.
“Untuk melakukan tuduhan perzinahan itu harus mendatangkan empat orang saksi, jadi harus hati-hati juga menuduh berzina,” ujarnya.
Namun ia menegaskan, jika laporan sudah disertai saksi dan bukti, maka pelapor tentu memiliki dasar yang kuat.
“Kalau memang ada buktinya, ada saksinya, ya tentu yang melaporkan memiliki bukti yang sangat kuat,” tambahnya. (Wahyuni/Fajar)
