Ikut Jarah Alfamart, Warga Sibolga: Saya Minta Maaf, Pasti Saya Bayar Nanti

fajar.co.id • 7 jam yang lalu
Cover Berita

FAJAR.CO.ID, SIBOLGA — Seorang warga terdampak banjir dan longsor di Kota Sibolga, Sumatera Utara, menyampaikan permintaan maaf setelah terlibat aksi penjarahan di sebuah minimarket yang rusak akibat bencana.

Permintaan maaf tersebut disampaikan melalui sebuah rekaman video yang beredar luas di media sosial.

Pria tersebut mengaku mengambil sejumlah barang kebutuhan pokok karena keluarganya hampir tidak makan dan kesulitan mendapatkan bantuan logistik.

“Kepada pemilik Alfamart, sebelumnya saya minta maaf karena saya juga salah satu yang menjarah toko Alfamart tersebut,,” ucap pria tersebut dalam video.

Ia menjelaskan bahwa aksinya dilakukan karena kondisi terdesak, bukan karena niat mencuri.

Menurutnya, ia dan keluarganya terjebak banjir tanpa persediaan makanan serta tidak memiliki uang untuk membeli bahan makanan.

“Saya sebenarnya tidak ada niat untuk berbuat itu, cuma karena keterbatasan makanan yang kami miliki. Kami juga terjebak banjir, tidak ada uang untuk membeli, tidak ada bantuan sama sekali, akhirnya saya ikut mengambil juga,” katanya.

Ia mengaku hanya mengambil sisa barang yang masih tersedia di dalam minimarket tersebut, berupa beberapa bungkus mi instan, air mineral, dan makanan ringan.

“Saya mengambil Mie Sedap, ada tiga, saya dapat sisa-sisa. Ada juga air mineral, saya ambil, ada juga snack,” ungkapnya.

Pria itu menyatakan bahwa barang yang ia ambil langsung digunakan untuk makan anak-anaknya yang kelaparan.

Ia juga berjanji akan mengembalikan atau mengganti semuanya setelah situasi kembali pulih.

“Saya pasti kembali ke toko Alfamart tersebut, saya akan membayar semuanya. Sekali lagi saya memohon maaf atas kekhilafan saya,” tandasnya.

Seperti diketahui, wilayah Sibolga dan sekitarnya baru-baru ini dilanda banjir bandang dan longsor, mengakibatkan ribuan warga mengungsi serta minimnya pasokan logistik di sejumlah titik terdampak.

Terpisah, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akhirnya menanggapi video viral terkait warga yang mengambil barang dari sebuah minimarket di Sibolga, Sumatera Utara, setelah wilayah tersebut dilanda banjir bandang dan longsor.

BNPB menegaskan bahwa tindakan warga tidak sepenuhnya dapat dikategorikan sebagai penjarahan.

Menurut BNPB, apa yang terjadi merupakan bentuk reaksi spontan masyarakat yang panik dan berusaha mendapatkan bahan makanan demi bertahan hidup di tengah situasi darurat.

Pihak BNPB menjelaskan bahwa keterbatasan logistik membuat warga berada dalam kondisi terdesak, terlebih ketika akses menuju Kota Sibolga dan Tapanuli Tengah terputus selama beberapa hari akibat bencana.

Sejak banjir dan longsor melanda lebih dari sepekan lalu, jalur transportasi utama ke kawasan tersebut lumpuh total.

Distribusi bantuan tidak dapat masuk, sementara stok kebutuhan pokok di masyarakat semakin menipis dan harga bahan makanan melonjak drastis.

Selain itu, kondisi blackout listrik serta terputusnya layanan telekomunikasi membuat warga kesulitan mencari informasi dan akses bantuan.

Fasilitas perbankan pun tidak berfungsi, sehingga masyarakat tidak dapat menarik uang meski masih memiliki simpanan.

Situasi tersebut memicu kepanikan warga dan membuat sebagian dari mereka terpaksa mengambil makanan dari toko terdekat yang rusak akibat bencana.

BNPB menegaskan bahwa fokus utama saat ini adalah penyelamatan warga serta pemulihan distribusi bantuan, bukan mempersoalkan tindakan warga yang berada dalam kondisi bertahan hidup ekstrem.

(Muhsin/fajar)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Baca juga:

thumb
thumb
thumb
thumb
thumb
Berhasil disimpan.