Ketika lanskap pengembangan residensial Australia tengah mengalami tekanan akibat melemahnya minat investor asing—khususnya dari Cina daratan yang selama bertahun-tahun menjadi sumber permintaan terbesar, pengusaha properti asal Surabaya yang sukses di Australia, justru bergerak melawan arus.
Di saat banyak pengembang melakukan konsolidasi, menunda proyek, atau melakukan penyesuaian strategi menyusul meningkatnya pajak untuk pembeli asing, pajak properti bagi warga asing, perusahaan yang didirikan oleh Iwan Sunito justru mencatat performa solid: memperluas skala usaha, mempercepat akuisisi, dan membuktikan kinerja yang jauh melampaui rerata industri.
One Global Capital resmi mencatat tonggak penting melalui perolehan lisensi AFSL Wholesale penuh, yang memungkinkan perusahaan mengelola modal dari investor beraset tinggi (high-net-worth) dan institusi dengan tata kelola serta struktur investasi yang jauh lebih canggih.
Dengan diperolehnya lisensi ini, One Global Capital berevolusi dari pengembang properti menjadi platform manajemen dana dan investasi real estat internasional—yang memperluas jangkauan investor termasuk dari Indonesia, salah satu pasar dengan pertumbuhan kelas menegah-atas tercepat di Asia.
Dalam dua tahun terakhir, Iwan Sunito secara strategis memperluas portofolio di koridor pertumbuhan paling dinamis di Sydney, seperti Green Square, Chatswood, Macquarie Park, dan Eastlakes—lokasi yang dipilih tak sekadar berdasarkan momentum pasar, tetapi karena potensi masa depannya.
Salah satu proyek unggulan, Eastlakes One Global Gallery, kini menjadi contoh nyata keberhasilan strategi counter-cyclical, yang bergerak berlawanan dengan arah siklus pasar. Dari sekadar pusat ritel lingkungan, proyek komersial ini berkembang menjadi mesin bisnis yang menjanjikan—melampaui proyeksi awal. Hal ini ditopang oleh kuatnya pendapatan sewa (yield) dan ekosistem ritel yang terkurasi serta berfokus pada komunitas.
“Disiplin strategi, kriteria seleksi aset, dan kekuatan berinvestasi pada kawasan yang memiliki nilai masa depan menjadi hal yang wajib diperhitungkan,” papar Iwan Sunito, Founder & CEO One Global Capital, Kamis (11/12).
Kabar baik buat para investor, Iwan juga memastikan bahwa One Global Capital sedang mempersiapkan pembagian dividen tahap pertama di akhir tahun 2025 yang akan dilanjutkan pada kuartal I 2026.
Momentum positif juga terjadi di Macquarie Park, lokasi pembangunan hotel keempat One Global Capital yang akan dibangun menggunakan menggunakan Robotic Volumetric Modular Construction—teknologi yang mempercepat waktu konstruksi dan meningkatkan standar keberlanjutan (sustainability).
Dijadwalkan mulai dibangun pada Juli 2026 dan target penyelesaian dalam 12 bulan, hotel ini akan menandai dimulainya platform hotel modular global perusahaan.
“Setelah kami mengamankan dua proyek besar berikutnya di Australia, Indonesia akan menjadi babak selanjutnya. Platform hotel modular kami dirancang untuk ekspansi global, dan Indonesia akan menjadi salah satu pasar pertama yang kami masuki,” urai Iwan Sunito.
Berbekal pengalaman lebih dari 25 tahun dan kolaborasi strategis, Iwan Sunito membuka akses platformnya kepada basis investor yang lebih luas menjelang rencana IPO di 2031.
Sementara itu, Samuel Sunito, Director of Fund One Global Capital menegaskan, pihaknya menawarkan platform unik yang memberi akses kepada investor ritel untuk menikmati peluang setingkat wholesale.
“Filosofi kami sederhana: ketika investor kami tumbuh, kami tumbuh bersama mereka. Kesuksesan mereka adalah kesuksesan kami,” tutur lulusan berprestasi dari University of Southern California ini.





