Pantau - Lebih dari 30 warga sipil dilaporkan tewas dan lebih dari 100 orang lainnya mengalami luka-luka dalam sebuah operasi militer yang dilakukan oleh pasukan khusus Somalia di dekat Kota Afgoye, sekitar 40 kilometer dari ibu kota Mogadishu, pada Selasa malam, 9 Desember 2025.
Operasi Militer Menyasar Ekstremis, Warga Sipil Jadi KorbanMenurut laporan media lokal Garowe, operasi tersebut menargetkan kelompok ekstremis yang diduga beroperasi di wilayah tersebut.
Namun, sejumlah warga setempat membantah keberadaan milisi di daerah itu.
“Tidak ada milisi di desa kami. Tiba-tiba terdengar suara tembakan dan ledakan, kemudian rumah-rumah mulai hancur,” ungkap salah satu warga yang tidak ingin disebutkan namanya.
Sejumlah bangunan mengalami kerusakan parah akibat baku tembak dan ledakan, sementara ratusan warga dilaporkan terpaksa mengungsi untuk menyelamatkan diri.
Brigade Danab, unit elit dari Angkatan Darat Somalia yang disebut-sebut memimpin operasi ini, diketahui pernah menerima pelatihan dari Komando Afrika Amerika Serikat (AFRICOM).
Latar Belakang Ketegangan Keamanan di SomaliaMiliter Somalia dalam beberapa bulan terakhir memang sedang gencar melakukan operasi terhadap kelompok militan Al-Shabaab, yang menguasai sebagian besar wilayah pedesaan di bagian selatan negara tersebut.
Kelompok Al-Shabaab selama ini dikenal sebagai dalang dari berbagai serangan berdarah, termasuk upaya pembunuhan terhadap Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud pada Maret 2025 dalam sebuah ledakan di Mogadishu.
Laporan dari Sputnik dan RIA Novosti menegaskan bahwa upaya-upaya militer ini kerap menimbulkan korban sipil, sehingga memicu kekhawatiran akan meningkatnya ketegangan dan instabilitas di wilayah tersebut.



