CELEBESMEDIA.ID, Makassar — Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, secara resmi melepas ekspor perdana komoditas gurita (octopus) ke Jepang yang dilakukan oleh PT Nirvana Niaga Sejahtera (NNS), Senin (15/12/2025).
Momentum ini menjadi tonggak penting bagi penguatan hilirisasi sektor kelautan dan perikanan di Kota Makassar.
Pelepasan ekspor tersebut menegaskan komitmen Pemerintah Kota Makassar dalam meningkatkan nilai tambah produk laut lokal agar mampu bersaing di pasar internasional. Prosesi launching ditandai dengan pemasangan segel simbolis pada pintu truk kontainer oleh Munafri Arifuddin bersama Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Dandy Satria Iswara, serta Direktur Utama PT Nirvana Niaga Sejahtera, Nurhadi Samad.
Munafri memberikan apresiasi terhadap langkah PT NNS yang dinilainya visioner dalam melihat potensi sumber daya laut di Makassar dan Sulawesi Selatan. Ia berharap ekspor komoditas kelautan dapat berlangsung secara berkelanjutan karena berdampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
“Kita ini dikelilingi laut, tapi ironis kalau kekayaannya tidak memberi nilai tambah bagi masyarakat. Apa yang dilakukan PT Nirvana hari ini adalah contoh konkret bagaimana potensi lokal diolah dengan serius hingga memenuhi standar global dan akhirnya diekspor,” ujar Munafri.
Menurut Munafri, gurita yang selama ini kerap dipandang sebelah mata justru memiliki pasar yang besar, terutama di Jepang yang dikenal sebagai salah satu negara dengan konsumsi seafood tertinggi di dunia. Keberhasilan ekspor ini membuktikan bahwa produk perikanan Makassar memiliki daya saing global jika dikelola dengan standar kualitas yang tepat.
Ia juga menegaskan pentingnya hilirisasi sebagai strategi utama meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Dengan jumlah penduduk Makassar sekitar 1,4 juta jiwa, termasuk warga di pulau-pulau Spermonde, pemerintah kota terus mendorong program pemberdayaan yang membuka peluang kerja baru bagi nelayan.
“Bagi kami di pemerintah kota, ini bukan sekadar ekspor. Ini tentang membuka peluang kerja, meningkatkan pendapatan nelayan pulau, dan memastikan mereka tidak hanya menjual hasil tangkapan mentah, tetapi mendapatkan nilai tambah,” tegasnya.
Munafri berharap langkah PT NNS dapat menjadi pemicu bagi pelaku usaha lain untuk mengembangkan potensi kelautan Makassar dan Sulawesi Selatan. Ia menilai kedekatan sumber bahan baku dengan lokasi pengolahan menjadi keunggulan strategis yang mampu menekan biaya logistik sekaligus meningkatkan efisiensi produksi.
Sementara itu, Direktur Utama PT Nirvana Niaga Sejahtera, Nurhadi Samad, menjelaskan bahwa permintaan dari mitra Jepang tidak dibatasi oleh volume. Pada tahap awal, pihaknya mengekspor satu kontainer frozen cephalopods berkapasitas 20 feet atau sekitar 14–15 ton.
“Untuk tahap awal kami kirim satu kontainer 20 feet, sekitar 14–15 ton. Permintaan mereka sangat besar dan tidak mengenal batas volume, berapapun bisa diserap,” jelas Nurhadi.
Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Pangan, Dandy Satria Iswara, turut memberikan apresiasi atas ekspor perdana tersebut. Ia berharap langkah ini menjadi awal penguatan ekosistem industri perikanan di Makassar sekaligus memperkokoh posisi Indonesia dalam perdagangan pangan laut global.
“Tentu ini bukti bahwa baik itu PT NNS, baik itu Kota Makassar dan Indonesia, produk perikanan kita bisa memenuhi standar global,” pungkasnya.



