Jakarta, ERANASIONAL.COM — Popularitas obat herbal instan kembali memicu perdebatan di ruang publik digital. Di tengah banyaknya testimoni positif dari pengguna, sejumlah pihak justru mengingatkan potensi bahaya di balik konsumsi tanpa pemahaman medis yang tepat, khususnya terkait kekeliruan membedakan keluhan masuk angin dengan kondisi serius seperti angin duduk atau gangguan jantung.
Di media sosial X (Sebelum Twitter), beberapa warganet mengaku rutin mengonsumsi obat herbal instan untuk meredakan gejala masuk angin hingga flu ringan.
Salah satunya akun @Bsuworo yang menyebut konsumsi obat herbal instan dari berbagai merek tidak pernah menimbulkan masalah dan justru membantu pemulihan, selama disertai istirahat yang cukup.
Namun, pengalaman positif tersebut tidak dialami semua orang. Sejumlah unggahan viral justru berisi peringatan keras mengenai risiko salah diagnosis.
Akun @starryeiz, misalnya, membagikan ulang unggahan @AntoniusCDN yang menyoroti bahaya mengonsumsi obat herbal instan untuk keluhan yang ternyata berkaitan dengan gangguan jantung.
Dalam unggahannya, @AntoniusCDN menegaskan bahwa obat herbal masuk angin tidak dirancang untuk menangani kondisi seperti angin duduk. Konsumsi yang keliru, menurutnya, dapat berakibat fatal apabila gejala serius diabaikan.
Kekhawatiran serupa juga disampaikan warganet lain. Akun @andreawan_ mengingatkan bahaya melakukan swadiagnosis dan mengonsumsi obat tanpa pemeriksaan medis.
Ia menekankan bahwa keluhan yang dianggap ringan dapat berkembang menjadi masalah kesehatan serius jika salah penanganan.
Perbincangan ini turut merujuk pada sejumlah artikel kesehatan, salah satunya dari Kedaipena.com, yang mengulas kasus-kasus di mana gejala yang disangka masuk angin ternyata merupakan gangguan asam lambung (GERD).
Dalam beberapa pengalaman yang dibagikan pengguna TikTok, konsumsi obat herbal instan justru memperparah nyeri dada, sesak napas, hingga rasa sakit yang intens sebelum akhirnya didiagnosis GERD oleh tenaga medis.
Seorang pengguna TikTok mengaku sempat mengira keluhannya sebagai masuk angin biasa, namun kondisi memburuk setelah minum obat herbal instan hingga harus mendapatkan penanganan medis.
Pengalaman serupa juga dibagikan pengguna lain yang merasakan nyeri hebat di dada dan perut sebelum diketahui bahwa asam lambungnya naik.
Menanggapi fenomena ini, dr. Ian Elnathan Himawan, Sp.PD, menegaskan pentingnya kewaspadaan terhadap gejala yang menyerupai masuk angin.
Menurutnya, keluhan seperti nyeri dada, sesak napas, keringat dingin, dan rasa tertekan di dada tidak boleh dianggap sepele karena bisa berkaitan dengan gangguan jantung atau pencernaan serius.
Ia menyarankan masyarakat segera memeriksakan diri ke dokter apabila keluhan tidak membaik atau disertai gejala yang tidak biasa. Diagnosis medis, kata dia, sangat penting untuk memastikan penanganan yang tepat dan mencegah risiko komplikasi.
Maraknya konsumsi obat herbal instan menunjukkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap pengobatan tradisional.
Namun para ahli mengingatkan, penggunaan obat apapun termasuk herbal, tetap perlu disertai pemahaman kondisi tubuh dan tidak menggantikan pemeriksaan medis, terutama untuk keluhan yang berpotensi serius.




