JEMBER (Realita) - Curah hujan tinggi yang terjadi dibeberapa Kecamatan di Jember membawa dampak.
Sebuah jembatan yang ada di Dusun Krajan Selatan, Desa Patemon, Kecamatan Pakusari, Jember putus pada Senin (15/12/2025) sore.
Baca juga: Banjir dan Longsor di Sumut, 47 Orang Meninggal
Tidak ada korban, karena debit air sungai bedadung besar, warga sudah dilarang melintas diatas jembatan.
Putusnya jembatan yang menghubungkan Dusun Krajan Selatan dengan Dusun Kloncing, Desa Patemon, Kecamatan Pakusari itu membuat warga terancam memutar lebih jauh.
Jembatan panjang 20 meter dengan lebar 1,2 meter itu putus akibat bagian pondasi tergerus banjir karena hujan deras.
Air meluap hingga menghantam bagian pondasi disisi barat jembatan.
"Warga dan pengendara sepeda motor sudah dilarang lewat setelah debit air mulai besar, disekitar jembatan sudah ada warga dan petugas yang melarang untuk lewat diatas jembatan, " kata IPTU M Yudhi Mujiono Kapolsek Pakusari.
Baca juga: Banjir Menerjang Desa Deliksumber Gresik, Akibat Curah Hujan Tinggi
"Jembatan yang putus itu merupakan akses warga yang dari Pakusari ke wilayah Arjasa. Karena kalau lewat dijembatan tersebut jaraknya lebih dekat dari pada memutar," kata Yudhi.
"Dengan putusnya jembatan akibat hantaman banjir itu pengendara sepeda motor harus memutar lebih jauh lagi," kata Kapolsek.
Jembatan itu menghubungkan warga yang rumahnya di Dusun Kluncing dengan Dusun Krajan Selatan, Desa Patemon, Kecamatan Pakusari, Jember.
Baca juga: Banjir di Bali, 5 Tewas dan 6 Hilang
Yudhi menghimbau kepada warga yang rumahnya berada tidak jauh dari sungai untuk lebih hati hati karena belakangan ini curah hujan masih tinggi.
Putusnya jembatan itu lantaran debit sungai Bedadung yang sangat tinggi setelah hujan deras mengguyur berjam-jam.
"Bersamaan dengan itu, luapan sungai juga dikabarkan merembet ke rumah beberapa warga," pungkas Kapolsek.amb
Editor : Redaksi




