JAKARTA, KOMPAS.com — Kali Mookervart di kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat, selama ini identik dengan air yang kotor, berwarna hitam pekat, dan kerap mengeluarkan aroma tak sedap.
Namun, air dari kali tersebut berhasil "disulap" hingga jernih dan menjadi sumber kehidupan utama bagi ribuan warga di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Pesakih, Cengkareng, Jakarta Barat.
Melalui teknologi Water Treatment Plant (WTP), air kali yang kotor diolah hingga diklaim memenuhi standar kelayakan untuk dikonsumsi oleh warga, hingga digunakan untuk kebutuhan jemaah di Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari.
Baca juga: Kali Mookervart: Sumber Air Warga Rusun Pesakih yang Terancam Sampah dan Limbah
Bukan sekadar air mentahKepala Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) Pesakih, Muhammad Ali, menjelaskan inovasi ini lahir dari kebutuhan mendesak akan air bersih di tengah larangan penggunaan air tanah.
"Mengingat kebutuhan air akan masyarakat, kebutuhan air bersih, Rusun ini mulai menggali potensi-potensi. Dari hasil analisis PAM Jaya, melihat bahwa ada potensi untuk penggunaan air di sekitar rusun, yaitu air dari Kali Mookervart," ujar Ali saat diwawancarai Kompas.com di Rusun Pesakih, Selasa (16/12/2025).
var endpoint = 'https://api-x.kompas.id/article/v1/kompas.com/recommender-inbody?position=rekomendasi_inbody&post-tags=pengolahan air, Kali Mookervart , air bersih, wrap up, rusunawa pesakih, Air minum dari Kali Mookervart&post-url=aHR0cHM6Ly9tZWdhcG9saXRhbi5rb21wYXMuY29tL3JlYWQvMjAyNS8xMi8xNy8wNjMwMjE3MS9kYXJpLWthbGktaGl0YW0ta2Utc2VnZWxhcy1haXItYmVyc2loLXBlcmphbGFuYW4tYWlyLXJ1c3VuLXBlc2FraWgtZGFyaQ==&q=Dari Kali Hitam ke Segelas Air Bersih: Perjalanan Air Rusun Pesakih dari Kali Mookervart§ion=Megapolitan' var xhr = new XMLHttpRequest(); xhr.addEventListener("readystatechange", function() { if (this.readyState == 4 && this.status == 200) { if (this.responseText != '') { const response = JSON.parse(this.responseText); if (response.url && response.judul && response.thumbnail) { const htmlString = `Namun, Ali meluruskan persepsi bahwa air yang masuk ke unit warga diambil secara langsung dan mentah dari kali.
Menurut dia, air tersebut merupakan campuran air kali dan air hujan yang ditampung di Waduk Mookervart tepat di depan rusun.
"Nah, jadi secara teknis, enggak mentah-mentah semuanya itu air dari kali, ya. Karena sebenarnya sumbernya itu juga dari waduk, nah air dari kali dan waduk ini nanti jadi satu, lalu baru disaring, diolah, baru didistribusikan," tegas Ali.
Baca juga: Kualitas Air Olahan Kali Mookervart di Rusun Pesakih Terjamin Uji Laboratorium
Perjalanan distribusi airKepala Satuan Sarana dan Prasarana UPRS Pesakih, Kevin Mario Nando, menambahkan bahwa instalasi pengolahan milik PAM Jaya tersebut juga berlokasi di area waduk.
"Jadi seluruh kawasan rusun ini, memakai air ini, pengolahan dari waduk dan kali. Semua tower, blok, termasuk masjid raya, itu pakai air ini semua," kata Kevin.
Setelah melalui proses penyaringan dan pengolahan air, barulah air tersebut menjadi layak konsumsi dan didistribusikan ke Ground Water Tank (GWT) dan menuju ke unit-unit rusun.
Termasuk, Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari yang berlokasi di sebelah Rusunawa Pesakih dan merupakan salah satu masjid terbesar di Jakarta Barat, turut menggunakan air tersebut sebagai suplai air bersih.
"Jadi seluruh kawasan rusun ini, memakai air ini, pengolahan dari waduk dan kali. Semua tower, blok, termasuk masjid raya, itu pakai air ini semua," sambungnya.
Baca juga: Cerita di Balik Air Keran Rusun Pesakih yang Bersumber dari Kali Mookervart
Teruji laboratoriumAli juga menyampaikan, terus melakukan langkah preventif, salah satunya dengan meminta PAM Jaya untuk melakukan uji sampel air.
"Kami ingin memastikan bahwa air ini benar-benar aman bagi masyarakat. Oleh karena itu, kami rutin menyurati PAM Jaya untuk melakukan pemeriksaan laboratorium dan kualitas air," ujar Ali.




