BANDA ACEH, KOMPAS.TV - Rahmad Maulizar menceritakan perjuangannya sebagai relawan yang menyalurkan bantuan bagi korban bencana banjir bandang dan longsor di Aceh.
Ia mengaku tergerak untuk ikut menyalurkan bantuan karena pernah menjadi korban bencana sebelumnya.
"Saya tergerak hati karena dulu saya juga pernah menjadi korban tsunami pada tahun 2004 dan sekarang sudah saatnya kita bantu warga-warga yang terkena dampak banjir bandang yang dahsyat di Aceh, Sumatera," ujarnya dalam program Kompas Malam KompasTV, Selasa (16/12/2025).
Rahmad mengaku membawa bantuan satu mobil penuh untuk disalurkan ke daerah terisolasi. Di perjalanan, ia mengaku sempat terjebak macet dan bermalam sebelum melanjutkan sampai ke daerah tujuan.
"Kita terjebak macet hingga 9 jam dan kita lanjut lagi siangnya, bermalam di Medan, dan selanjutnya ke Aceh Tamiang," jelasnya.
Baca Juga: Akademisi Unsyiah Dukung Pemprov Aceh Minta Bantuan PBB: Berharap Dipermudah Pemerintah Pusat
Rahmad mengungkapkan di sejumlah daerah terisolasi, termasuk Aceh Tamiang, bantuan masih minim dan terbatas karena putusnya akses transportasi dan jembatan.
"Saat ini di Aceh Tamiang itu sangat membutuhkan bantuan pihak kita semua untuk dibantu salurkan bantuan, semuanya tolong dibantu," katanya.
Ia juga berharap Presiden Prabowo Subianto menetapkan status bencana di Sumatera menjadi bencana nasional.
"Karena kalau tanpa bantuan pemerintah pusat, mungkin 3, 4 tahun, (sampai) 5 tahun ke depan tidak akan ada pembangunan-pembangunan," tuturnya.
Penulis : Tri Angga Kriswaningsih Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV
- relawan
- aceh
- aceh tamiang
- banjir aceh
- bencana sumatera
- relawan banjir Aceh


/https%3A%2F%2Fcdn-dam.kompas.id%2Fimages%2F2025%2F12%2F16%2F31ea373440fa0528e13adce357ed9c30-20251214YGA31.jpg)

