Event MotoGP Indonesia, mencatat tren peningkatan jumlah penonton dari tahun ke tahun dengan total penonton sebanyak 140.324 ribu orang.
IDXChannel - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang dikembangkan oleh InJourney Tourism Development Corporation (ITDC), memasuki fase pengembangan tahap berikutnya (Next Chapter of The Mandalika). Hal tersebut seiring meningkatnya intensitas event dan aktivitas kawasan.
Pelaksana Harian (Plh.) Direktur Utama ITDC Ahmad Fajar mengatakan, sejumlah inisiatif strategis tengah dipersiapkan, antara lain masuknya brand internasional, pengembangan marina untuk memperkuat konektivitas laut, pembentukan eastern premium zone, penguatan central zone sebagai tuan rumah event global, serta komersialisasi kawasan hunian dan retail–lifestyle untuk mendukung aktivitas ekonomi jangka panjang.
"Mandalika tidak hanya kami posisikan sebagai destinasi pariwisata, tetapi sebagai mesin penggerak ekonomi kawasan. Setiap aktivasi di sirkuit dan kawasan dirancang untuk menciptakan multiplier effect yang nyata, mulai dari peningkatan kunjungan wisatawan, penguatan perputaran ekonomi lokal, hingga penyerapan tenaga kerja," ujar Ahmad Fajar dalam keterangan resmi, Rabu (17/12/2025).
Hingga kuartal IV-2025, total investasi yang telah masuk ke KEK Mandalika mencapai Rp5,73 triliun dengan estimasi Internal Rate of Return (IRR) sebesar 11,2 persen. Ini mencerminkan daya tarik KEK Mandalika sebagai destinasi investasi yang kompetitif dan berkelanjutan.
Ahmad Fajar menegaskan dampak ekonomi signifikan dari berbagai ajang internasional yang diselenggarakan di Pertamina Mandalika International Circuit. Event MotoGP Indonesia, mencatat tren peningkatan jumlah penonton dari tahun ke tahun dengan total penonton sebanyak 140.324 ribu orang.
Ajang MotoGP Indonesia juga berhasil menciptakan dampak ekonomi hingga Rp4,96 triliun, menghasilkan media value hingga Rp1,33 triliun, dan menyerap lebih dari 3.000 tenaga kerja local.
Selain menjadi tuan rumah dalam berbagai ajang balap kelas dunia, Pertamina Mandalika International Circuit saat ini mencatat lebih dari 309 aktivasi per tahun yang mencakup olahraga internasional, hiburan, budaya, dan kegiatan komunitas.
Aktivasi yang berlangsung secara berkelanjutan tersebut mendorong progres ekosistem usaha di kawasan The Mandalika, yang tercermin antara lain dari keberadaan 128 homestay, 965 kamar hotel, puluhan restoran, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta berbagai fasilitas pendukung pariwisata lain.
ITDC telah menyiapkan rangkaian event dalam kalender yang terstruktur sepanjang 2026, antara lain melalui penyelenggaraan Mandalika Racing Series dan Mandalika Festival of Speed yang digelar dalam beberapa putaran sepanjang tahun.
Sejumlah event unggulan lainnya seperti GT World Challenge Asia, Pertamina Mandalika Racing Series, hingga Grand Prix of Indonesia (MotoGP), tetap diposisikan sebagai anchor event guna menjaga visibilitas KEK Mandalika di panggung global sekaligus memberi kepastian pasar bagi pelaku industri dan investor.
"Event besar menjadi anchor, namun dampak sesungguhnya tercermin dari kesinambungan aktivitas kawasan. Hal ini tercermin dari tumbuhnya UMKM, meningkatnya tingkat okupansi hotel yang kini berada di kisaran 54 persen per tahun, serta meningkatnya kepercayaan investor terhadap KEK Mandalika sebagai KEK pariwisata," kata Ahmad Fajar.
KEK Mandalika yang dikelola oleh ITDC memiliki luas kawasan 1.175 hectare dengan garis pantai sepanjang 16 kilometer, serta didukung oleh infrastruktur strategis yang terintegrasi.
Kawasan The Mandalika dilengkapi dengan sirkuit bertaraf internasional, hotel, kawasan komersial, dan konektivitas yang memadai melalui bypass Bandara Internasional Lombok.
KEK Mandalika juga memperoleh berbagai fasilitas fiskal dan nonfiskal, seperti insentif pajak, pembebasan bea masuk, serta skema pemanfaatan lahan jangka panjang hingga 80 tahun, yang memberikan kepastian dan daya tarik bagi investor.
KEK Mandalika dirancang sebagai sportstainment ecosystem yang terintegrasi dalam satu masterplan, mencakup pengembangan motosport, watersport, golf course, hingga equestrian, sehingga mampu memperluas segmentasi pasar wisata sekaligus membuka peluang investasi lintas sektor.
(NIA DEVIYANA)



