Staff Khusus Menteri P2MI Bintang Wahyu Saputra Kunjungi Sekolah Migran Vokasi Jepang di Lampung

jpnn.com
8 jam lalu
Cover Berita

jpnn.com, JAKARTA - Staf Khusus Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Bintang Wahyu Saputra  melakukan kunjungan ke Sekolah Migran Vokasi Jepang SMKN 4 Bandar Lampung, Lampung, Senin (15/12/2025).

Kunjungan Stafsus Bintang ke Lampung itu bertujuan untuk meninjau langsung pelaksanaan program penyiapan calon pekerja migran Indonesia yang akan bekerja di Jepang.

BACA JUGA: Selamat, Kementerian P2MI Raih Peringkat ke-5 Anugerah Keterbukaan Informasi Publik

Bintang, yang menjabat sebagai Staf Khusus Bidang Mitigasi Risiko dan Optimalisasi Pelindungan, Penempatan, dan Kesejahteraan Pekerja Migran Indonesia di Kementerian P2MI juga berdialog dengan siswa-siswi yang tengah mengikuti Program Kelas Migran Vokasi Jepang.

Dalam dialog tersebut, ia memberikan motivasi, penguatan, dan arahan terkait pentingnya kesiapan kompetensi dan pemahaman migrasi aman sejak bangku sekolah.

BACA JUGA: Kementerian P2MI Teken MoU & PKS dengan 14 Mitra Strategis untuk Perkuat Pelindungan Pekerja Migran Indonesia

Staf Khusus Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Bintang Wahyu Saputra saat mengunjungi Sekolah Migran Vokasi Jepang SMKN 4 Bandar Lampung, Lampung, Senin (15/12/2025). Foto: Humas KP2MI

BACA JUGA: Dihadiri Kak Seto, Menteri Mukhtarudin Membuka Gerakan Peduli Anak Pekerja Migran Indonesia

“Sekolah Migran Vokasi seperti ini adalah langkah strategis untuk memastikan calon pekerja migran kita berangkat dengan keterampilan, pengetahuan, dan kesiapan mental yang memadai. Ini penting agar mereka terlindungi dan mampu beradaptasi dengan baik di negara tujuan,” ujar Bintang saat memberikan keterangan di Jakarta, Rabu (17/12/2025).

Program Kelas Migran Vokasi Jepang merupakan kerja sama antara Kementerian P2MI dan Pemerintah Provinsi Lampung yang dirancang untuk menyiapkan siswa bekerja di Jepang secara prosedural.

Di kelas ini, peserta dibekali pelatihan bahasa Jepang, pemahaman budaya kerja, serta keterampilan vokasi yang sesuai dengan kebutuhan industri Jepang.

Bintang menyebut pendekatan pendidikan vokasi menjadi kunci dalam mitigasi risiko penempatan pekerja migran.

“Kami ingin calon pekerja migran berangkat melalui jalur resmi, memiliki kompetensi yang diakui, serta memahami hak dan kewajibannya sejak awal. Dengan begitu, potensi risiko dapat ditekan dan kesejahteraan pekerja migran bisa lebih terjamin,” ungkapnya.

Stafsus Bintang menambahkan kunjungan ini menegaskan komitmen Kementerian P2MI memperkuat penyiapan calon pekerja migran Indonesia berbasis pendidikan vokasi.

“Sebagai fondasi penempatan kerja luar negeri yang aman, profesional, dan berkelanjutan,” ujar Bintang.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
UMP RI Masih Kelas Bawah: Israel 10 Lebih Tinggi, Jepang Beda Kasta
• 2 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
ASN Diperbolehkan WFA Jelang Tahun Baru 2026, Layanan Publik Tetap Jalan
• 2 jam lalumerahputih.com
thumb
TikTok Hapus 25 Juta Konten Melanggar Sepanjang 2025, Fokus Perkuat Keamanan Digital bagi Remaja
• 6 jam lalupantau.com
thumb
Hasil Sidang Etik Kasus Pengeroyokan Debt Collector di Kalibata: Empat Anggota Polri Demosi 5 Tahun
• 17 jam laluokezone.com
thumb
Tim Jumping Equestrian Indonesia Sabet Medali Emas di SEA Games 2025
• 10 jam lalumediaindonesia.com
Berhasil disimpan.