Langkah ini menandai babak baru dalam perjalanan karier Irish Bella. Istri Haldy Sabri itu mengaku telah lama menyimpan keinginan untuk terjun langsung dalam proses produksi film, bukan hanya tampil di depan kamera.
Ketertarikan Irish pada dunia produksi dan bisnis kreatif ternyata sudah tumbuh sejak beberapa tahun terakhir. Ia mulai menikmati proses pengambilan keputusan, perencanaan, hingga pengelolaan sebuah proyek, yang selama ini jarang terlihat oleh penonton.
Dukungan sang suami menjadi faktor penting yang mendorongnya untuk berani melangkah lebih jauh. Irish menyebut sejak awal kedekatan mereka, pembicaraan soal rencana karier di balik layar sudah sering dibahas bersama.
"Jujur memang sudah beberapa tahun ini aku lagi senang di belakang layar dan mengurus bisnis. Alhamdulillah, suamiku pas dari pertama dekat sudah langsung ngobrolin plan beliau yang support banget untuk aku berkiprah di belakang layar," ujar Irish Bella.
Kesempatan itu akhirnya datang ketika Haldy Sabri tengah terlibat dalam pembicaraan proyek film. Dari diskusi yang berkembang, Irish merasa terpanggil untuk ikut ambil bagian dan terlibat lebih dalam pada proses kreatifnya.
Baca Juga :
Haldy Sabri Larang Irish Bella Main Sinetron Lagi, Takut Cinlok?"Akhirnya mencoba untuk memberanikan diri ada di belakang layar dan terlibat pada industri film ini," tambahnya.
Pemilihan film Dosa sebagai proyek perdana bukan keputusan yang diambil secara terburu-buru. Irish mengaku banyak berdiskusi dengan sutradara Sondang dan Reza Aditya selaku produser untuk memahami kekuatan cerita, konflik, serta arah film yang akan digarap.
Menurutnya, film bergenre thriller dengan sentuhan horor psikologis ini menawarkan sesuatu yang berbeda. Ia menilai cerita Dosa tidak hanya mengandalkan ketegangan, tetapi juga mengajak penonton menyelami makna yang lebih dalam tentang kehidupan.
"Insya Allah ini bukan sekadar film yang nakut-nakutin atau semacamnya, tapi ada yang lebih dari itu. Dengan value yang kita bawa pada film Dosa ini, semoga banyak pesan yang bisa diambil oleh para penonton," jelas Irish.
Film Dosa mengangkat tema sebab dan akibat dari setiap perbuatan manusia. Irish merasa tema ini sangat dekat dengan realitas masyarakat Indonesia, karena berkaitan langsung dengan pilihan hidup dan konsekuensinya.
"Setiap perbuatan yang kita lakukan akan ada sebab akibat di kemudian hari. Jadi psikologis kita saat menonton benar-benar akan dibuat membayangkan ini dan itu," ungkapnya.
Sebagai Executive Producer, Irish Bella juga terlibat aktif dalam pengawasan visual dan artistik. Ia memberi perhatian khusus pada detail lokasi, termasuk pemilihan sebuah hotel tua yang digunakan sebagai latar cerita. Lokasi tersebut dimaknai sebagai ruang privat manusia, tempat di mana seseorang merasa sendiri, tetapi tetap berada dalam pengawasan Yang Maha Kuasa.
Baca Juga :
Irish Bella Disiksa Secara Verbal karena Nama BelakangnyaMelalui film Dosa, Irish berharap penonton tidak hanya mendapatkan hiburan, tetapi juga membawa pulang perenungan mendalam setelah meninggalkan bioskop.
"Ternyata film Thriller bukan cuma sekedar ngagetin, tapi ada value yang bisa mereka bawa pulang. Dijamin semua akan langsung memikirkan tentang apa yang sudah dilakukan selama ini," tutup Irish Bella.
Film Dosa bercerita tentang Bima (28) dan istrinya, Ersya (25), nekat pergi ke luar kota demi pelantikan jabatan, mengabaikan firasat buruk ibunya, Nungki, yang bahkan diam-diam diberi obat tidur oleh Ersya.
Di perjalanan, pertengkaran mereka memecah konsentrasi Bima saat berpapasan dengan truk yang dikendarai Nanang (35), seorang sopir mabuk yang baru saja melakukan tabrak lari. Mobil Bima pun terperosok ke dalam jurang.
Merasa selamat, Bima dan Ersya mencari bantuan hingga menemukan sebuah hotel tua misterius yang dijaga oleh resepsionis aneh bernama Dilla. Di hotel tersebut, mereka bertemu Nanang dan mulai mengalami berbagai teror supernatural serta penyiksaan sadis oleh sosok Algojo.
Teror ini memaksa mereka menghadapi dosa-dosa masa lalu: Ersya yang melakukan perselingkuhan dan aborsi, Nanang yang membunuh orang saat mabuk, serta Bima yang pernah membunuh rekan kerjanya demi promosi jabatan.
Puncaknya, Dilla mengungkap kebenaran bahwa Bima dan Ersya sebenarnya telah tewas dalam kecelakaan tersebut. Hotel itu hanyalah tempat penghakiman atas dosa-dosa mereka. Sementara jasad Ersya ditemukan tewas tertusuk batang pohon, jasad Bima tergeletak di dasar jurang. Namun, cerita ditutup dengan cliffhanger saat mata mayat Bima tiba-tiba terbuka lebar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)

/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F10%2F12%2F1de9d237-a351-480b-9faa-d068720908e2_jpg.jpg)



