FAJAR, BANDUNG – Keberhasilan Persib Bandung melaju ke babak 16 besar AFC Champions League (ACL) Two 2024/2025 harus dibayar mahal.
Di balik prestasi gemilang di kancah Asia, manajemen Pangeran Biru terpaksa buang-buang uang.
Nilainya lebih dari Rp1 miliar hanya untuk membayar denda kepada AFC.
Akumulasi denda tersebut mayoritas disebabkan oleh pelanggaran regulasi yang dilakukan oknum suporter selama fase grup.
Pelanggaran yang berulang kali terjadi meliputi penyalaan flare (cerawat), aksi pelemparan ke arah lapangan, hingga masuknya penonton ke area sensitif pertandingan (sentel ban).
Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, mengungkapkan kekecewaannya atas perilaku oknum suporter tersebut.
Meskipun ia mengakui dukungan Bobotoh sebagai kekuatan utama tim, tindakan indisipliner justru merugikan klub secara finansial.
“Selalu ada yang melakukan hal-hal yang tidak diperbolehkan. Mereka tidak boleh melakukan itu karena jika klub harus membayar denda, sebenarnya uang ini bisa digunakan untuk hal-hal lain yang lebih bermanfaat bagi kemajuan tim,” ujar Bojan usai sesi latihan di Stadion GBLA.
Bojan secara spesifik menyoroti insiden pasca-pertandingan melawan Bangkok United.
Ia mencatat ada enam flare yang menyala di tribun, yang secara otomatis memicu sanksi disiplin dari AFC.
Menurut pelatih asal Kroasia tersebut, tindakan ini adalah bentuk keegoisan segelintir orang.
“Setelah lawan Bangkok, ada enam flare. Keenam orang ini tidak memikirkan dampak perbuatannya terhadap klub. Mereka tidak datang untuk mendukung kami, tetapi hanya untuk kesenangan pribadi mereka sendiri,” tegas Bojan dengan nada kecewa.
Ia pun membandingkan perilaku segelintir oknum tersebut dengan ribuan suporter lainnya yang tertib.
Sekitar 28.000 Bobotoh memberikan dukungan luar biasa tanpa melanggar aturan.
Seruan Patuhi Aturan
Bojan Hodak meminta seluruh suporter untuk memahami bahwa regulasi di kompetisi resmi Asia sangat ketat dan tanpa kompromi.
Ia berharap kejadian serupa tidak terulang di babak 16 besar nanti.
“Jika memang diperbolehkan, silakan. Tapi kenyataannya ini dilarang dan mengakibatkan hukuman berat. Saya minta, marilah mengikuti aturan demi kebaikan Persib,” tutupnya. (*)




