Penulis: Krisafika Taraisya Subagio
TVRINews, Jakarta
Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) A. Muhaimin Iskandar menegaskan pemerintah tengah menyiapkan 500.000 pekerja migran Indonesia (PMI) profesional melalui program SMK Go Global agar mampu bersaing dan bekerja di sektor formal di luar negeri.
Hal tersebut disampaikan Muhaimin saat peluncuran (kick off) program SMK Go Global yang dirangkaikan dengan pelepasan 1.035 PMI terampil ke berbagai negara tujuan kerja.
Kegiatan ini digelar dalam rangka peringatan Hari Pekerja Migran Internasional (HPMI) 2025 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Kamis, 18 Desember 2025.
"Ini adalah bagian dari langkah untuk mengejar target 500.000 pekerja migran profesional. SMK Go Global menjadi kick-off dari target besar yang akan kita siapkan," kata Muhaimin dalam keterangan tertulis, dikutip dari siaran pers yang diterima tvrinews.com, Jumat, 19 Desember 2025.
Lebih lanjut, Muhaimin menjelaskan bahwa pelepasan 1.035 PMI terampil menjadi contoh nyata model penyiapan dan penempatan pekerja migran yang akan terus direplikasi ke depan.
Langkah ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto agar pekerja migran Indonesia memiliki keterampilan, perlindungan, serta kesejahteraan yang lebih baik.
Menurut Muhaimin, pemerintah berkomitmen memastikan PMI yang diberangkatkan ke luar negeri benar-benar memiliki kompetensi sesuai standar internasional, bekerja di sektor formal, serta memperoleh penghasilan layak dan perlindungan maksimal.
"Kami akan terus mengoordinasikan Kementerian P2MI dan lembaga pendidikan agar pekerja migran Indonesia yang diberangkatkan siap secara skill, kompetensi, dan terlindungi," ujarnya.
Kemudian, Menko Muhaimin juga menekankan pentingnya transformasi pendidikan vokasi, khususnya di tingkat SMA dan SMK, agar lulusannya mampu menjawab kebutuhan pasar kerja global.
Sementara itu, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin menegaskan bahwa seluruh target 500.000 PMI akan difokuskan pada sektor profesional dan disiapkan melalui pelatihan vokasi berbasis kebutuhan pasar internasional.
"Seluruhnya akan melalui vokasi. Skill dan kompetensinya disiapkan, lalu ditempatkan di sektor dan negara yang sesuai. Jadi pelatihan, kompetensi, dan penempatan harus match," ucap Mukhtarudin.
Program SMK Go Global diharapkan menjadi terobosan strategis pemerintah dalam meningkatkan kualitas pekerja migran Indonesia sekaligus memperkuat posisi PMI sebagai tenaga kerja profesional di pasar global.
Editor: Redaktur TVRINews




