Magelang, Jawa Tengah (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa bumi bermagnitudo 5,2 yang mengguncang daratan wilayah Pohuwato, Gorontalo, pada Sabtu sore tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
"Meski dirasakan di sejumlah daerah, hasil pemodelan memastikan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami," kata Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan yang dikonfirmasi dari Magelang, Jawa Tengah, Sabtu.
BMKG mendeteksi guncangan gempa dirasakan beberapa saat pada 18.33 WITA di wilayah Pohuwato dan Boalemo dengan intensitas IV MMI. Di Gorontalo, Bone Bolango, Buol, dan Tolitoli dengan intensitas III MMI, serta di Kabupaten Gorontalo Utara dengan intensitas II MMI.
Berdasarkan hasil analisis BMKG diketahui episenter gempa berada di darat dengan kedalaman 108 kilometer, yang terletak pada koordinat 0,50 derajat lintang utara dan 121,96 derajat bujur timur Pohuwato, Gorontalo.
Daryono menjelaskan gempa tersebut merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas deformasi di dalam lempeng Laut Sulawesi.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault.
Setidaknya hingga pukul 19.08 WITA, BMKG belum mendeteksi adanya aktivitas gempa susulan pascagempa tersebut.
Baca juga: Gempa Magnitudo 5,1 guncang Merauke Papua Selatan
Baca juga: BNPB rekonstruksi infrastruktur terdampak gempa di Sulbar
Baca juga: BMKG pasang lebih dari 10 ribu detektor pantau gempa hingga tsunami
"Meski dirasakan di sejumlah daerah, hasil pemodelan memastikan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami," kata Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan yang dikonfirmasi dari Magelang, Jawa Tengah, Sabtu.
BMKG mendeteksi guncangan gempa dirasakan beberapa saat pada 18.33 WITA di wilayah Pohuwato dan Boalemo dengan intensitas IV MMI. Di Gorontalo, Bone Bolango, Buol, dan Tolitoli dengan intensitas III MMI, serta di Kabupaten Gorontalo Utara dengan intensitas II MMI.
Berdasarkan hasil analisis BMKG diketahui episenter gempa berada di darat dengan kedalaman 108 kilometer, yang terletak pada koordinat 0,50 derajat lintang utara dan 121,96 derajat bujur timur Pohuwato, Gorontalo.
Daryono menjelaskan gempa tersebut merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas deformasi di dalam lempeng Laut Sulawesi.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault.
Setidaknya hingga pukul 19.08 WITA, BMKG belum mendeteksi adanya aktivitas gempa susulan pascagempa tersebut.
Baca juga: Gempa Magnitudo 5,1 guncang Merauke Papua Selatan
Baca juga: BNPB rekonstruksi infrastruktur terdampak gempa di Sulbar
Baca juga: BMKG pasang lebih dari 10 ribu detektor pantau gempa hingga tsunami
