Semarang: Tim identifikasi gabungan Polri dan rumah sakit berhasil mengungkap identitas 16 korban meninggal dalam kecelakaan bus Cahaya Trans bernomor polisi B 7201 IV di Simpang Susun Exit Tol Krapyak, Kota Semarang. Kecelakaan terjadi pada Senin dini hari, 22 Desember dalam perjalanan dari Jakarta menuju Yogyakarta.
Dikutip dari Media Indonesia, berdasarkan hasil penyelidikan sementara, sopir bus yang bertugas adalah Gilang Ihsan Faruq, 22, warga Komplek PJKA, Kelurahan Tarok Dipo, Kecamatan Guguak Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatra Barat. Polisi menyatakan Gilang berstatus sebagai sopir cadangan.
Selain 16 korban meninggal, tercatat 18 korban luka-luka yang saat ini masih menjalani perawatan intensif di sejumlah rumah sakit di Semarang. Proses pengurusan jenazah dan pendampingan keluarga korban terus dilakukan oleh tim gabungan Polda Jawa Tengah, pemerintah provinsi, dan pihak rumah sakit. Informasi lebih lanjut bagi keluarga dapat menghubungi posko informasi yang telah disiapkan.
Kapolda Jawa Tengah Irjen Ribut Hari Wibowo mengatakan polisi masih melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap penyebab pasti kecelakaan. Dugaan sementara mengarah pada kecelakaan tunggal (single accident).
"Sopir bus merupakan sopir cadangan. Saat ini sopir selamat dan telah diamankan di Polrestabes Semarang untuk keperluan pemeriksaan lebih lanjut," jelas Kapolda di Semarang, Senin, 22 Desember 2025.
Evakuasi bus Cahaya Trans dengan nomor polisi B 7201 IV yang terguling di Simpang Susun Exit Tol Krapyak Kota Semarang, Senin (22/12) dini hari hingga menewaskan 15 penumpang. MI
Baca Juga :
Berikut daftar korban yang telah teridentifikasi:
-
Sadimin (57), warga Bantengan, Kelurahan Melikan, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten.
-
Srihono (53), warga Gatak, Kelurahan Pidingan, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten.
-
Listiana (44), warga Dosaran, Kelurahan Kalikebo, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten.
-
Sugimo (62), warga Gotakan, Kelurahan Banyudono, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali.
-
Haryadin (43), warga Jalan Raya Condet, Kelurahan Gedong, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur.
-
Mutiara Citra Dwi Purwita (19), warga Kebur Lor, Kelurahan Argomulyo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman.
-
Saguh (62), warga Kampung Jati Parung, Kelurahan Parung, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor.
-
Wahyu Eko Utomo (26), warga Sikepan, Kelurahan Ngagrong, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali.
-
Ngatiyem (48), warga Metuk, Kelurahan Metuk, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali.
-
Erna Peny Hartari (53), warga Kampung Bojong Tengah, Kelurahan Bantarsari, Kecamatan Ranca Bungur, Kota Bogor.
-
Yanto (47), warga Dosaran, Kelurahan Kalikebo, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten.
-
Anis Munandar (36), warga Gotakan, Kelurahan Banyudono, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali.
-
Noviani (31), warga Kampung Bojong Hilir, Kelurahan Bojong, Kecamatan Kemang, Kota Bogor.
-
Anih (56), warga Kampung Lebakwangi, Kelurahan Parung, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor.
-
Dwi Rahayu (47), warga Cluster Lestari Ciputat, Jalan Swadaya Ujung, Kelurahan Cipayung, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan.
-
Endah (48), warga Kebur Lor, Kelurahan Argomulyo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman (meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit).


/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2019%2F10%2F22%2Fd2ae23c3-e2d7-4719-a9ee-cea90960c66c_jpg.jpg)