Sempat Dikabarkan Batal Nama Bernardo Tavares Eks PSM Makassar dan Eduardo Almeida Kembali Menguat Jadi Pelatih Persebaya Surabaya

harianfajar
4 jam lalu
Cover Berita

FAJAR, SURABAYA — Dua pelatih asal Portugal kembali menguat sebagai kandidat pelatih kepala Persebaya Surabaya di Super League 2025/2026. Setelah sempat dikabarkan meredup, nama Bernardo Tavares dan Eduardo Almeida kini kembali ramai diperbincangkan di kalangan Bonek.

Di tengah situasi Green Force yang belum memiliki pelatih kepala definitif, sinyal kedatangan juru taktik asal Eropa tersebut menghadirkan harapan baru. Manajemen Persebaya Surabaya disebut tengah menggodok opsi terbaik demi menjaga stabilitas dan arah jangka panjang tim.

Hingga pekan ke-15 Super League, Persebaya Surabaya masih berada di papan tengah klasemen dengan koleksi 19 poin. Posisi ini mencerminkan performa yang belum sepenuhnya konsisten, namun tetap kompetitif di tengah ketatnya persaingan.

Dua nama pelatih asal Portugal tersebut dinilai potensial karena sama-sama berstatus tanpa klub dan mengantongi lisensi kepelatihan tertinggi di Eropa, yakni UEFA Pro License.

Bernardo Tavares

Nama pertama adalah Bernardo Tavares, yang memiliki nama lengkap Fernando Jose Bernardo Tavares. Pelatih kelahiran Proença-a-Nova, Portugal, pada 2 Mei 1980 itu kini berusia 45 tahun.

Bernardo Tavares dikenal luas oleh publik sepak bola Indonesia setelah menangani PSM Makassar. Ia identik dengan pendekatan taktik 4-3-3 Defending, yang menekankan disiplin bertahan, organisasi permainan yang rapi, serta transisi cepat saat menyerang.

Rata-rata masa jabatannya sebagai pelatih berada di angka 0,78 tahun, mencerminkan karakter pelatih yang terbiasa bekerja di bawah tekanan kompetisi dan tuntutan hasil.

Pengalamannya di sepak bola Indonesia menjadi nilai tambah, terutama dalam memahami kultur pemain lokal dan dinamika liga.

Eduardo Almeida

Nama kedua adalah Eduardo Almeida, bernama lengkap Eduardo Filipe Arroja Almeida. Pelatih kelahiran Cabanas do Chão, Portugal, 22 Maret 1978 ini berusia 47 tahun.

Seperti Bernardo, Eduardo Almeida juga mengantongi Lisensi Pro UEFA dan memiliki kecenderungan taktik serupa dengan formasi 4-3-3 Defending.

Rata-rata periode kepelatihannya tercatat di angka 0,69 tahun, menunjukkan pengalaman menangani tim dalam berbagai kondisi, termasuk situasi transisi dan tekanan target jangka pendek.

Eduardo dikenal sebagai pelatih yang menekankan struktur permainan, kedisiplinan, dan efisiensi dalam memanfaatkan peluang.

Harapan Bonek

Kedua pelatih tersebut dinilai selaras dengan karakter sepak bola Persebaya Surabaya yang mengandalkan intensitas tinggi, kerja kolektif, dan kedisiplinan taktik.

Bagi Bonek, menguatnya kembali dua nama asal Portugal ini menjadi angin segar di tengah masa transisi tim. Harapan besar pun muncul agar manajemen segera mengumumkan pelatih kepala definitif demi membawa Green Force kembali stabil dan bersaing di papan atas.

Kini, publik Surabaya tinggal menunggu kejelasan. Apakah Persebaya Surabaya benar-benar akan mempercayakan masa depan tim kepada salah satu arsitek asal Portugal tersebut, atau justru menghadirkan kejutan lain di kursi pelatih kepala.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Roy Suryo Protes Tak Boleh Sentuh Ijazah Jokowi Saat Gelar Perkara Khusus
• 25 menit lalukompas.com
thumb
Cara Cek PIP Kemendikdasmen 2025 dan Syarat Pencairannya
• 10 jam laludetik.com
thumb
Dino Patti Djalal Panjang Lebar Kritik Menlu Sugiono, Sampaikan 4 Hal Ini
• 11 jam lalufajar.co.id
thumb
Kemenbud Targetkan Budaya Tempe Masuk Daftar WBTb Dunia pada 2026
• 23 jam lalujpnn.com
thumb
Kim Woo-bin dan Shin Min-ah Resmi Menikah dalam Upacara Intim di Seoul
• 12 jam lalutabloidbintang.com
Berhasil disimpan.