SEMARANG, iNews.id - Korlantas Polri melakukan Traffic Accident Analysis (TAA) terhadap insiden kecelakaan bus PO Cahaya Trans yang terjadi pada Senin (22/12/2025) dini hari di Simpang Susun Exit Tol Krapyak, Semarang. Kecelakaan tersebut menewaskan 16 orang dan melukai 18 orang lainnya.
Dalam proses olah tempat kejadian perkara (TKP), petugas menggunakan 3D laser scanner untuk memetakan setiap sudut dan kontur ruas jalan tol pascakecelakaan.
Teknologi ini memungkinkan pemetaan kondisi TKP secara detail dan presisi, sehingga memudahkan rekonstruksi peristiwa. Selain itu, drone juga dimanfaatkan untuk mengambil gambar dari udara untuk melihat pola lintasan kendaraan sebelum kecelakaan terjadi.
Metode ini dinilai membuat proses analisis lebih efektif, akurat, dan efisien. Korlantas Polri juga mengambil sampel pecahan beton pembatas jalan serta mengamankan sejumlah barang bukti yang tertinggal di lokasi.
Seluruh temuan akan dikaji untuk mengetahui faktor penyebab kecelakaan, baik dari aspek kendaraan, kondisi jalan, maupun faktor manusia.
Kasimitra Subditlaka Ditgakkum Korlantas Polri, AKBP Halim Rasyid menyampaikan bahwa melalui proses TAA ini diharapkan dapat mengungkap secara menyeluruh penyebab kecelakaan bus PO Cahaya Trans.
"Kami dari Korlantas Polri telah melakukan proses olah TKP di mana kami menggunakan beberapa metode," ujar AKBP Halim di lokasi.
Hasil analisis juga dinilai akan menjadi bahan evaluasi dalam upaya pencegahan kecelakaan lalu lintas di masa mendatang. "Kita akan melakukan secara komprehensif, titik-titik mana yang terjadi benturan, penyebab awal kemudian sampai pada terjadi kecelakaan lalu lintas," ucapnya.
Original Article
