Jakarta, ERANASIONAL.COM — Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa memberikan tambahan alokasi kredit untuk industri furniture hingga tekstil, dari semula Rp200 miliar menjadi Rp2 triliun.
Hal itu menyusul adanya aduan dari para pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin).
Menurut Purbaya, para pelaku usaha sekarang bisa mengajukan kredit ke Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).
“Ternyata kalau kita lihat dari LPEI Rp200 miliar. Sekarang kita siapkan (kredit) Rp2 triliun untuk perusahaan tekstil maupun furnitur,” ungkap Purbaya dalam Konferensi Pers di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa (23/12).
“Jadi, dikatakan Bendahara Negara itu, mereka bisa datang ke LPEI, bunganya 6 persen.
“Itu yang saya janjikan ke mereka (pengusaha), sudah bisa mereka datangi LPEI. Kredit tersebut disalurkan untuk mendukung aktivitas ekspor bagi pengusaha lokal,” tandas dia.
Sebelumnya, Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie dan jajaran menyambangi kantor Menkeu Purbaya untuk membahas industri furnitur hingga elektronik. Ia menilai perlunya ada deregulasi atau insentif yang diberikan pemerintah agar surplus perdagangan di sektor tersebut tidak semakin tipis.
Pria yang akrab disapa Anin itu juga menyoroti tekanan tarif impor yang diberlakukan Amerika Serikat (AS) sebesar 19 persen. Terlebih lagi, pasar Negeri Paman Sam menyerap sekitar 54 persen dari total ekspor mebel dan kerajinan Indonesia.
“Industri ini (furnitur) tumbuh cukup sehat, akan tetapi surplus perdagangannya mengecil. Kenapa? Karena juga ada impor yang masuk ke dalam domestik. Nah, jadi di sini kita tadi membahas kira-kira deregulasi atau insentif apa yang bisa dilakukan,” tutur Anin usai bertemu Purbaya di Kemenkeu, Jakarta Pusat, Jumat (19/12).





