Marc Marquez pembalap Ducati menilai performa dominasinya pada MotoGP musim 2025 nyaris mustahil terulang di musim berikutnya. Ia menyebut format akhir pekan balapan saat ini membuat konsistensi di level tertinggi menjadi tantangan besar.
Marquez mengawali musim 2025 sebagai kandidat kuat juara dunia setelah bergabung dengan tim pabrikan Ducati. Kepindahannya dari Gresini langsung berdampak signifikan, meski tingkat dominasi yang ia tunjukkan jauh melampaui perkiraan banyak pihak.
Dilansir dari Crash pada Rabu (24/12/2025) pembalap berusia 32 tahun itu mencatatkan sebelas kemenangan grand prix dan 14 kemenangan sprint, yang mengantarkannya meraih gelar juara dunia ketujuh di kelas utama.
Momentum krusial terjadi pada pertengahan musim ketika Marquez menyapu tujuh akhir pekan beruntun dengan raihan sempurna 37 poin, dari seri Aragon hingga Hungaria.
Meski demikian, Marquez harus mengakhiri musim lebih cepat setelah cedera memaksanya absen dalam empat seri terakhir. Menatap musim depan, ia mengaku ragu mampu mengulang pencapaian luar biasa tersebut.
“Tidak, saya tidak pernah membayangkan tahun yang sehebat ini,” ujar Marquez kepada El Periodico. “Target saya memang berjuang untuk gelar juara dunia, tapi bukan dengan cara seperti ini, mengamankan gelar dengan lima balapan tersisa.”
Menurut Marquez, sistem sprint race yang diterapkan MotoGP membuat persaingan semakin ketat karena jumlah poin yang diperebutkan setiap akhir pekan sangat besar.
“Saat ini, hampir mustahil untuk mengulanginya. Antara sprint dan balapan utama, ada terlalu banyak poin yang bisa diraih. Kami menjalani musim yang sangat solid, meski tetap melakukan beberapa kesalahan, tetapi mampu memenangkan banyak balapan,” katanya.
Musim gemilang Marquez sempat diwarnai cedera bahu serius akibat insiden dengan Marco Bezzecchi pada Grand Prix Indonesia. Cedera tersebut memaksanya menjalani masa pemulihan panjang.
“Secara fisik, kondisi saya terus membaik dan itu yang paling penting,” ujar Marquez. “Kami menjalani imobilisasi selama empat sampai lima minggu. Lengan kehilangan banyak kekuatan, tetapi sekarang perlahan mulai pulih.”
Ia menegaskan proses pemulihan masih berlangsung dengan pengawasan ketat tim medis. Pemeriksaan rutin dilakukan untuk memastikan tulang dan ligamen pulih dengan sempurna.
“Kita harus menunggu tulang sembuh dengan benar dan ligamen pulih sebaik mungkin. Mudah-mudahan kami bisa segera masuk ke fase rehabilitasi yang lebih intensif,” kata Marquez.
Saat ini, fokus utama Marquez adalah pemulihan total. Ia menjalani berbagai metode perawatan, mulai dari fisioterapi hingga terapi ruang hiperbarik.
“Untuk sekarang, saya menghabiskan banyak waktu di meja perawatan. Apa pun yang membantu pemulihan adalah bonus,” tutupnya. (saf/ipg)

/https%3A%2F%2Fcdn-dam.kompas.id%2Fimages%2F2025%2F12%2F24%2F0f9203e684b10bb9a61fc5a90edd3020-1000969585.jpg)


