FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pegiat media sosial, Jhon Sitorus, merespons langkah cepat Bareskrim Polri yang membongkar jaringan narkoba jelang pelaksanaan konser konser Djakarta Warehouse Project (DWP) di GWK Cultural Park, Bali pada 12-14 Desember 2025.
Dikatakan Jhon, konser musik berskala internasional itu nyaris dimanfaatkan sindikat narkoba sebagai ladang operasi.
Terutama dengan menyasar wisatawan dan penonton dari luar negeri.
“Konser DWP Bali nyaris jadi mainan sindikat geng narkoba,” ujar Jhon di X @jhonsitorus_19 (24/12/2025).
Ia menegaskan, respons cepat aparat menjadi kunci penting sehingga potensi kejahatan bisa dicegah sebelum acara digelar.
“Beruntung Bareskrim gercep menciduk pelaku-pelakunya sebelum konser dilaksanakan,” sebutnya.
Bareskrim Polri diketahui telah mengamankan sedikitnya 17 tersangka setelah mencium adanya indikasi peredaran narkoba yang akan menyasar pengunjung konser, termasuk wisatawan mancanegara.
“17 orang disikat setelah Bareskrim mencium indikasi yang akan menyasar wisatawan dan penonton dari negara asing,” tegas Jhon.
Atas keberhasilan tersebut, Jhon mendorong aparat penegak hukum untuk terus menjaga konsistensi dalam memberantas jaringan narkoba, khususnya pada agenda berskala besar yang berpotensi menjadi sasaran kejahatan terorganisir.
“Teruskan kerja baik ini,” kuncinya.
Sebelumnya, Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri memastikan penindakan jaringan narkoba yang dikaitkan dengan konser Djakarta Warehouse Project (DWP) 2025 dilakukan jauh sebelum acara berlangsung.
Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Pol. Eko Hadi Santoso, menegaskan bahwa operasi tersebut tidak dilakukan di lokasi konser, melainkan sebagai langkah pencegahan dini.
“Penindakan ini kami lakukan beberapa hari sebelum pelaksanaan DWP dan tidak berada di dalam area saat event berlangsung. Ini adalah langkah antisipasi agar peredaran gelap narkoba tidak mencederai kegiatan internasional tersebut,” ujar Brigjen Pol. Eko Hadi Santoso.
Kata Brigjen Eko, DWP merupakan salah satu festival musik terbesar di Asia Tenggara yang menghadirkan sekitar 25 ribu penonton, termasuk wisatawan mancanegara.
Tingginya mobilitas pengunjung lintas negara dinilai berpotensi dimanfaatkan jaringan peredaran narkoba.
“DWP memiliki mobilitas tinggi pengunjung lintas negara. Apabila narkoba sampai beredar di tangan pengunjung, tentu ini akan menjadi penilaian buruk bagi Indonesia di mata dunia internasional,” tegasnya.
Dalam operasi yang digelar Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri tersebut, aparat berhasil mengamankan sedikitnya 17 tersangka jaringan pengedar narkoba.
Para pelaku diduga berencana mengedarkan barang haram itu saat konser DWP yang berlangsung di GWK Cultural Park, Bali, pada 12 hingga 14 Desember 2025.
Brigjen Eko menjelaskan, penangkapan dilakukan di sejumlah lokasi berbeda di wilayah Bali selama rentang waktu 9 hingga 11 Desember 2025, atau sebelum rangkaian acara DWP dimulai.
Dari total tersangka yang diamankan, satu orang di antaranya diketahui merupakan warga negara asing. Aparat memastikan pengembangan kasus masih terus dilakukan guna membongkar jaringan yang lebih luas.
(Muhsin/fajar)




