Stasiun Gambir Bakal Jadi Hub Transportasi Terpadu, Terhubung dengan MRT-KRL

kumparan.com
4 jam lalu
Cover Berita

PT Kereta Api Indonesia (Persero) tengah merencanakan Stasiun Gambir sebagai hub transportasi terpadu yang menghubungkan kereta api jarak jauh, Commuter Line (KRL), MRT Jakarta, jaringan bus hingga kawasan Monumen Nasional (Monas).

Direktur Utama PT KAI, Bobby Rasyidin, menjelaskan Stasiun Gambir akan dikembangkan secara bertahap dengan konsep Transit Oriented Development (TOD).

"Pengembangan Stasiun Gambir diarahkan pada optimalisasi pemanfaatan lahan melalui penataan zona komersial dan ruang publik multifungsi, integrasi kawasan stasiun dengan pusat kegiatan di kawasan Medan Merdeka, serta penyediaan fungsi komersial yang beragam dan tersegmentasi," ujar Bobby dalam keterangan resmi, Rabu (24/12).

Pengembangan Stasiun juga mencakup penataan kawasan luar gedung stasiun, dengan mengintegrasikan ruang publik dan taman kota di kawasan Medan Merdeka, termasuk area Monas.

"Elemen vegetasi akan dihadirkan pada ruang antarbangunan hingga area rooftop guna menciptakan lingkungan yang lebih teduh dan nyaman," tutur Bobby.

Masa Nataru

Dalam masa Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) yang berlangsung pada 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026, Stasiun Gambir mencatat volume layanan yang tinggi.

Hingga Selasa (23/12) pukul 16.00 WIB, tercatat 156.002 pelanggan kereta api jarak jauh untuk keberangkatan dan 147.071 pelanggan untuk kedatangan, dengan potensi angka terus bertambah seiring penjualan tiket.

"KAI akan melaksanakan arahan pemerintah tersebut secara bertahap dengan fokus pada penguatan fungsi Stasiun Gambir sebagai simpul transportasi utama yang terintegrasi dengan sistem mobilitas dan tata ruang perkotaan Jakarta," imbuh Bobby.

Dalam kesempatan yang sama Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, menyampaikan bahwa penguatan perkeretaapian nasional menjadi salah satu fokus Presiden Prabowo dalam memastikan transportasi publik yang aman, nyaman, dan terjangkau bagi masyarakat.

“Kalau boleh cerita ya, dulu waktu masih kecil saya sering ke Stasiun Gambir. Kemudian sampai sekarang, ya gitu-gitu aja, belum berubah. Jadi, mumpung Pak Dirut, Pak Presiden memberikan perhatian besar di perkeretaapian, tolong direnovasi, diperbaiki, dipercantik, diperindah, dipernyaman,” ujar Teddy.

Menurutnya, momentum kebijakan dan perhatian Presiden terhadap perkeretaapian nasional saat ini menjadi kesempatan strategis untuk membawa pengembangan Stasiun Gambir ke tahap yang lebih maju, tidak hanya sebagai stasiun keberangkatan, tetapi juga sebagai ruang publik perkotaan yang representatif.

“Mumpung sekarang Pak Dirut, Presiden memberikan perhatian besar pada perkeretaapian nasional, saya mengusulkan agar Stasiun Gambir terus dikembangkan dan ditingkatkan. Penataan ulang kawasan, pembaruan fasilitas, serta penguatan aspek kenyamanan perlu dilakukan agar pengalaman masyarakat saat menggunakan kereta api semakin baik dan sejalan dengan peran Gambir sebagai simpul mobilitas utama nasional,” jelasnya.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
MNC Energy (IATA) Teken Kontrak dengan Anak Usaha UNTR Rp 5 T
• 8 jam lalukatadata.co.id
thumb
Tok! UMP Sulsel Ditetapkan Rp3.921.088, Naik 7,21 Persen
• 4 jam laluharianfajar
thumb
Purbaya Ngaku Belum Terima Usulan Insentif Mobil Listrik di 2026
• 11 menit lalucnbcindonesia.com
thumb
100 Kata-kata bikin salting brutal tanpa gombal lebay, bikin gebetan ketawa-ketawa sendiri
• 5 jam lalubrilio.net
thumb
Pagi yang Mengguncang Henan, Tiongkok : 11 Pasien, Satu Dokter, Semua Divonis Kanker Stadium Lanjut
• 1 jam laluerabaru.net
Berhasil disimpan.