jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PKS Muhammad Kholid menyampaikan catatan positif terhadap kerja anggota TNI-Polri serta sukarelawan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan SAR Nasional (Basarnas) dalam membantu korban terdampak terdampak bencana di Sumatra.
“PKS menyampaikan mengapresiasi kerja keras TNI dan BNPB yang telah bekerja tanpa lelah, menembus medan sulit, serta mempertaruhkan keselamatan demi memastikan bantuan sampai kepada masyarakat yang membutuhkan,” ujar Kholid dalam keterangan tertulisnya dikutip Rabu (24/12).
BACA JUGA: Sekjen PKS Dorong Penetapan Bencana Nasional di Sumatra
Ketua Satgas Bencana Nasional PKS itu mencatat distribusi logistik untuk korban terdampak bencana sudah mencapai sekitar 2.400 ton.
Kholid mengatakan angka itu tidak bisa dilihat sekadar statistik, melainkan simbol efektivitas negara dalam merespons darurat bencana.
BACA JUGA: 3 Pesan Penting Sekjen PKS kepada Semua Anggota DPRD
"Ini kerja konkret. Strategi distribusi melalui jalur udara, laut, dan darat menunjukkan sinergi antarsatuan yang sangat solid di tengah tantangan geografis yang berat," ujarnya.
Selain lembaga pemerintah, Kholid memastikan bahwa sukarelawan PKS juga bergerak selama proses tanggap bencana.
BACA JUGA: Sekjen PKS Habib Aboe: Layanan Haji Harus Berkelas
Legislator DPR RI itu mengatakan partai telah menginstruksikan seluruh sukarelawan di lapangan terus berkolaborasi ketat dengan TNI-Polri dan Basarnas.
"Sukarelawan PKS sudah ada di lokasi sejak awal. Kami bahu-membahu dalam evakuasi, dapur umum, hingga pendampingan pengungsi. Koordinasi ini penting agar bantuan tidak tumpang tindih dan tepat sasaran," lanjut Kholid.
Dia pun mendorong agar semangat gotong royong ini terus dijaga hingga masa pemulihan pascabencana tuntas.
"Keselamatan dan martabat warga terdampak harus menjadi prioritas bersama. Mari kita doakan para petugas dan relawan yang sedang berjuang di lapangan," pungkasnya. (ast/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sekjen PKS Apresiasi Kepedulian Gubernur Kaltim pada Pendidikan
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Aristo Setiawan



