- Menteri PKP Maruarar Sirait mempercepat penyediaan 2.600 unit hunian tetap layak bagi penyintas bencana di Sumatera.
- Lokasi huntap harus aman dari bencana, strategis, mudah diakses, dan memiliki kepastian hukum sesuai instruksi menteri.
- Tiga Direktur Jenderal dikerahkan untuk mengawal pembangunan huntap melalui kolaborasi negara dan Yayasan Buddha Tzu Chi.
Suara.com - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, bergerak cepat memastikan penyintas bencana di Sumatera segera memiliki hunian tetap (huntap) yang layak.
Tak sekadar membangun fisik, pria yang akrab disapa Ara ini menekankan pentingnya lokasi yang strategis, aman, dan memiliki kepastian hukum.
Dalam arahannya, Menteri Ara menginstruksikan agar seluruh calon lokasi huntap memenuhi kriteria ketat guna menjamin kenyamanan warga di masa depan.
"Tolong dipersiapkan lokasi-lokasi untuk huntap, secara teknikal tidak banjir, aman dari potensi longsor dan tidak jauh dari fasilitas umum dan jelas secara hukum, jangan lokasi yang merusak lingkungan," tegas Ara dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (26/12/2025).
Kolaborasi Strategis dan Kecepatan Pemda
Pembangunan 2.600 unit huntap ini akan tersebar di wilayah Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.
Proyek ambisius ini merupakan wujud nyata kehadiran negara melalui kolaborasi strategis atau "gotong royong" dengan Yayasan Buddha Tzu Chi.
Menteri Ara menekankan bahwa kesuksesan proyek ini sangat bergantung pada proaktifnya pemerintah daerah di lapangan.
"Semua tergantung kecepatan dari pemerintah daerah juga untuk pembangunan hunian lewat gotong royong ini," imbuhnya.
Baca Juga: Wagub Aceh ke Pemerintah Pusat, Bantuan Rumah Rusak Berat Minta Naik Jadi Rp 98 Juta
Menariknya, meski di tengah suasana libur, koordinasi tetap berjalan demi kepentingan rakyat.
"Terima kasih semua mau berkenan rapat untuk bantu rakyat kita walaupun masih dalam suasana Natal," ungkapnya mengapresiasi semangat jajarannya.
Pembangunan hunian sementara (huntara) bagi warga terdampak banjir dan longsor di Sumatra mulai dilakukan sejak Jumat (19/12) lalu. (Foto dok. BNPB)Tapanuli Utara Jadi Role Model
Dalam rapat tersebut, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) disebut-sebut sebagai benchmark atau contoh sukses percepatan penanganan pasca-bencana. Rencananya, pada 21 Maret mendatang, warga Taput akan langsung menerima sertifikat rumah mereka.
“Tapanuli Utara bisa menjadi contoh. Bangunannya selesai, listrik selesai, dan sertifikat juga selesai. Ke depan, saya berharap Tapanuli Selatan, Sibolga dan wilayah Tapanuli lainnya juga sudah memiliki sertifikat untuk rakyat,” kata Ara optimis.
Tiga Dirjen Turun Gunung
/https%3A%2F%2Fcdn-dam.kompas.id%2Fimages%2F2025%2F12%2F25%2F0b80fac93793ef8e37042291eae7bed2-20251225wer1.jpg)



