Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Aceh menyatakan pembangunan infrastruktur konektivitas di wilayah dataran tinggi menjadi prioritas utama guna mempercepat pemulihan pasca-bencana di kawasan tersebut.
"Pembukaan akses jalan di wilayah Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Gayo Lues adalah 'urat nadi' bagi ekonomi masyarakat," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, M Nasir di Takengon, Sabtu.
Ia menjelaskan Pemerintah Aceh berkomitmen memprioritaskan perbaikan sejumlah titik krusial guna menjamin distribusi logistik dan bahan bakar minyak (BBM).
"Jika distribusi logistik lancar dan stok mencukupi, maka pertumbuhan ekonomi masyarakat akan semakin membaik. Karena itu, konektivitas harus segera pulih," kata M Nasir.
M Nasir menegaskan bahwa Pemerintah Aceh akan memprioritaskan sejumlah titik infrastruktur yang sempat terhambat yakni pemulihan jembatan penghubung antar Kabupaten Bireuen – Bener Meriah dan jalan Simpang KKA–Bener Meriah.
Kemudian pembukaan akses jalan lintas Pameu–Aceh Tengah, jalur Nagan Raya–Aceh Tengah, serta poros Aceh Tengah–Gayo Lues juga menjadi agenda mendesak demi memulihkan mobilitas antar-kabupaten di dataran tinggi.
Selain infrastruktur jalan, Sekda Aceh juga menyoroti pentingnya relokasi warga terdampak bencana ke lokasi yang lebih aman.
Ia meminta Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah untuk memastikan akurasi data jumlah rumah yang terkena dampak banjir dan longsor.
"Masyarakat harus memiliki rumah yang layak. Dengan hunian yang stabil, ekonomi keluarga bisa kembali berjalan, terutama di sektor unggulan seperti pertanian dan perkebunan," kata M. Nasir.
Dalam kesempatan itu, Sekda juga memberikan arahan inovatif dengan menyarankan pemanfaatan kayu gelondongan sisa banjir dan longsor untuk material pembangunan kembali jembatan dan rumah warga yang rusak.
Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga, menyampaikan terima kasih atas dukungan penuh dari Pemerintah Aceh, Kodam IM, Polda Aceh dan berbagai instansi terkait.
Ia melaporkan bahwa kondisi ekonomi mulai membaik seiring dengan pulihnya akses jalan antar-kabupaten.
"Masih ada desa yang terisolir sehingga bantuan logistik terpaksa dikirim via udara. Kami mohon dukungan Pemerintah Aceh melalui Dinas PUPR untuk segera membuka akses jalan menuju desa-desa tersebut agar bantuan dan aktivitas warga tidak lagi terhambat," demikian Haili Yoga.
Baca juga: Polri salurkan logistik di lima kecamatan Tapteng percepat pemulihan
Baca juga: Gubernur Sumut perluas sekolah gratis korban bencana tahun depan
Baca juga: Jembatan Bireuen rampung, akses nasional Aceh-Medan kembali terhubung
"Pembukaan akses jalan di wilayah Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Gayo Lues adalah 'urat nadi' bagi ekonomi masyarakat," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, M Nasir di Takengon, Sabtu.
Ia menjelaskan Pemerintah Aceh berkomitmen memprioritaskan perbaikan sejumlah titik krusial guna menjamin distribusi logistik dan bahan bakar minyak (BBM).
"Jika distribusi logistik lancar dan stok mencukupi, maka pertumbuhan ekonomi masyarakat akan semakin membaik. Karena itu, konektivitas harus segera pulih," kata M Nasir.
M Nasir menegaskan bahwa Pemerintah Aceh akan memprioritaskan sejumlah titik infrastruktur yang sempat terhambat yakni pemulihan jembatan penghubung antar Kabupaten Bireuen – Bener Meriah dan jalan Simpang KKA–Bener Meriah.
Kemudian pembukaan akses jalan lintas Pameu–Aceh Tengah, jalur Nagan Raya–Aceh Tengah, serta poros Aceh Tengah–Gayo Lues juga menjadi agenda mendesak demi memulihkan mobilitas antar-kabupaten di dataran tinggi.
Selain infrastruktur jalan, Sekda Aceh juga menyoroti pentingnya relokasi warga terdampak bencana ke lokasi yang lebih aman.
Ia meminta Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah untuk memastikan akurasi data jumlah rumah yang terkena dampak banjir dan longsor.
"Masyarakat harus memiliki rumah yang layak. Dengan hunian yang stabil, ekonomi keluarga bisa kembali berjalan, terutama di sektor unggulan seperti pertanian dan perkebunan," kata M. Nasir.
Dalam kesempatan itu, Sekda juga memberikan arahan inovatif dengan menyarankan pemanfaatan kayu gelondongan sisa banjir dan longsor untuk material pembangunan kembali jembatan dan rumah warga yang rusak.
Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga, menyampaikan terima kasih atas dukungan penuh dari Pemerintah Aceh, Kodam IM, Polda Aceh dan berbagai instansi terkait.
Ia melaporkan bahwa kondisi ekonomi mulai membaik seiring dengan pulihnya akses jalan antar-kabupaten.
"Masih ada desa yang terisolir sehingga bantuan logistik terpaksa dikirim via udara. Kami mohon dukungan Pemerintah Aceh melalui Dinas PUPR untuk segera membuka akses jalan menuju desa-desa tersebut agar bantuan dan aktivitas warga tidak lagi terhambat," demikian Haili Yoga.
Baca juga: Polri salurkan logistik di lima kecamatan Tapteng percepat pemulihan
Baca juga: Gubernur Sumut perluas sekolah gratis korban bencana tahun depan
Baca juga: Jembatan Bireuen rampung, akses nasional Aceh-Medan kembali terhubung




