Evakuasi Ratusan Warga Terjebak Banjir Besar di Komplek Sekolah Pidie Jaya Aceh Berlangsung Dramatis
PIDIE JAYA - Evakuasi terhadap ratusan warga yang terjebak banjir besar di Komplek Sekolah Pidie Jaya, Aceh, berlangsung dramatis. Ratusan warga yang terjebak di Gampong Blang Riek, Kecamatan Bandar Dua, Pidie Jaya, itu akhirnya dievakuasi ke tempat aman.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie Jaya, Mulyadi, mengatakan, evakuasi terhadap 200 warga yang terjebak banjir di Komplek Sekolah itu berlangsung dramatis. Sebab, air menggenangi permukiman warga setinggi dua meter.
"Komplek Sekolah itu kan letaknya lebih rendah. Jadi, air menggenang setinggi dua meter lebih. Warga yang terjebak di sana mengungsi ke lantai dua sekolah," kata Mulyadi, Jumat 28 November 2025.
Mulyadi menjelaskan, evakuasi dilakukan dengan menggunakan perahu karet. Proses evakuasi berlangsung sejak pukul 10.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB.
"Kita terjunkan 15 personel untuk mengevakuasi warga. Alhamdulillah, semua warga berhasil dievakuasi dengan selamat," ujarnya.
Mulyadi mengatakan, warga yang dievakuasi kemudian dibawa ke sejumlah titik pengungsian. Sebagian besar warga mengungsi ke rumah sanak saudara mereka.
"Ada juga yang kita bawa ke tempat pengungsian yang sudah disiapkan. Mereka kita beri bantuan logistik," katanya.
Mulyadi menyebut, banjir besar itu terjadi akibat hujan deras yang mengguyur Kecamatan Bandar Dua sejak Kamis malam, 27 November 2025. Hujan deras itu menyebabkan sejumlah sungai meluap dan menggenangi permukiman warga.
"Banjir ini yang terparah sepanjang sejarah. Sebab, air menggenang setinggi dua meter lebih dan merendam ratusan rumah warga," ujarnya.
Mulyadi mengatakan, selain di Gampong Blang Riek, banjir juga menggenangi sejumlah gampong lain di Kecamatan Bandar Dua. Di antaranya, Gampong Meunasah Krueng, Gampong Meunasah Baro, Gampong Meunasah Dayah, Gampong Meunasah Lueng, dan Gampong Meunasah Raya.
"Kita masih terus mendata kerusakan yang diakibatkan banjir ini. Sementara, ratusan rumah warga terendam banjir," ujarnya.