Upaya pemulihan listrik di Aceh memasuki fase paling krusial setelah banjir dan pergeseran tanah merobohkan lima tower SUTT 150 kV Langsa-Pangkalan Brandan serta merusak tujuh tower lainnya.
Situasi ini memutus sistem kelistrikan Aceh dari jaringan besar Sumatra dan membuat PLN harus bergerak cepat dengan operasi skala besar.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, turun langsung memimpin percepatan pemulihan. Kehadirannya di lapangan menjadi sinyal bahwa pemulihan ini bukan sekadar rutinitas teknis, melainkan operasi darurat yang harus diselesaikan secepat mungkin.
“Tim PLN bekerja tanpa henti meski cuaca tidak bersahabat. Mereka harus melewati jalur berlumpur, membawa material secara manual, dan memastikan setiap pekerjaan aman,” kata Darmawan, Jumat (12/12/2025).
“Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah daerah, TNI, Polri, dan masyarakat yang memberikan dukungan penuh,” ungkapnya.
Baca Juga: 1.476 Personel Dikerahkan, PLN Terus Pacu Perbaikan Jalur Listrik Langsa-Pangkalan Brandan sebagai Penopang Kelistrikan Aceh
Kerusakan tower yang tersebar di jalur transmisi membuat perbaikan tidak bisa dilakukan dengan cara biasa. Banyak lokasi hanya bisa diakses dengan berjalan kaki beberapa kilometer karena alat berat tidak bisa masuk akibat tanah labil dan genangan air. Meski begitu, ratusan personel tetap menjangkau titik-titik perbaikan dengan perlengkapan seadanya.
PLN mengerahkan 1.476 personel dari berbagai unit di seluruh Indonesia. Mereka bekerja dalam sistem shift 24 jam untuk mempercepat pembangunan tower darurat dan modifikasi struktur pada tower yang mengalami kerusakan parah.
General Manager PLN UIP3BS, Amiruddin, menyebut dukungan TNI, khususnya Marinir Batalyon 8 Pangkalan Brandan, yang memberikan pengaruh besar untuk mobilisasi logistik dan pengamanan.
“Prioritas kami adalah penormalan secepatnya. Tim gabungan terus bekerja meski medan sulit dan cuaca sering berubah,” ujarnya.
Di lokasi, suasana pemulihan terlihat seperti operasi tanggap darurat: lampu sorot menyala sepanjang malam, petugas memanggul besi dan peralatan berat secara manual, dan radio komunikasi tidak pernah berhenti mengabarkan progres tiap menit.
Seluruh upaya ini dilakukan untuk memastikan listrik Aceh kembali stabil secepat mungkin. Perusahaan juga mengajak masyarakat terus mendukung proses pemulihan yang tengah berlangsung. Dengan kerja nonstop, kolaborasi lintas sektor, dan komando langsung dari pucuk pimpinan PLN, pemulihan sistem kelistrikan Aceh kini bergerak semakin cepat menuju pemulihan penuh.



