GenPI.co - Sebanyak 21 unit alat berat dikerahkan Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) untuk memulihkan kondisi sungai, tanggul, dan layanan dasar masyarakat pascabencana banjir dan longsor di Aceh.
Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan alat berat ini dikerahkan melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I.
“Penanganan darurat pada tanggul, sungai, dan akses vital harus dipastikan berjalan tanpa menunggu. Kami akan terus memperkuat dukungan alat berat dan personel sampai kondisi kembali pulih,” kata dia, Kamis (11/12).
Dody menjelaskan puluhan alat berat ini untuk mendukung operasi darurat penanggulangan bencana di sektor Sumber Daya Air (SDA) yang tersebar di Pidie Jaya, Aceh Utara, Aceh Barat, Aceh Tamiang, Aceh Tengah, Bireuen, dan Aceh Tenggara.
Sebagai informasi, bencana di Sumatra menyebabkan 36 titik tanggul jebol, 143 titik tanggul kritis, dan kerusakan jaringan irigasi di berbagai kabupaten.
"Penanganan darurat dilakukan secara paralel dengan memprioritaskan lokasi-lokasi dengan risiko terjadinya banjir susulan melalui pengerahan alat berat dan personel tanggap darurat," papar dia.
Dody mengungkapkan puluhan alat berat seperti ekskavator, ekskavator long arm, hingga wheel loader berada di lokasi kritis.
Alat berat ini melakukan pekerjaan pengalihan aliran sungai, pembersihan sedimen, perbaikan tanggul, dan pembukaan akses bagi logistik dan evakuasi.
Salah satu pekerjaan prioritas adalah lanjutan pengalihan aliran Sungai Manyang di Kecamatan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya.
Di sisi lain, di Aceh Tamiang BWS Sumatera I mendukung pemulihan akses dan layanan dasar masyarakat dengan membersihkan sedimen pada ruas-ruas utama kawasan Kuala Simpang.
"Bersamaan dengan itu, bantuan logistik seperti sembako, selimut, dan kebutuhan pengungsi turut disalurkan ke berbagai titik terdampak oleh Satker Bendungan dan PPK operasi dan pemeliharaan," terang dia.(ant)
Video populer saat ini:




