Penulis: Ama Boro Huko
TVRINews, Flores Timur
Pasca runtuhnya jalan penghubung dua kecamatan di Pulau Adonara, tepatnya di jalur Desa Pandai-Demondei, Kabupaten Flores Timur, hingga Selasa, 16 Desember 2025, belum terlihat adanya penanganan darurat atau perbaikan fisik di lokasi.
Kepala Desa Demondei, Philipus Poli mengatakan, semenjak jalan runtuh pada Jumat, 12 Desember 2025, pihak terkait baru sebatas melakukan koordinasi, tanpa langkah penanganan nyata.
“Sampai hari ini belum ada penanganan. Mereka hanya menyampaikan rencana kerja sama dengan masyarakat terkait perbaikan, namun masih sebatas koordinasi, mungkin karena cuaca,” ujar Philipus dalam keterangannya, Selasa (16/12/2025).
Philipus menilai, seharusnya ada langkah cepat dari pihak terkait. “Sebagai kepala desa, saya sudah menyampaikan informasi kepada masyarakat tentang langkah-langkah penanganan. Kalau hanya sebatas koordinasi, masyarakat terus menuntut kejelasan. Mestinya pihak yang bertanggung jawab, seperti PT Bumi Indah atau CV terkait, sudah memiliki rencana perbaikan yang jelas,” tegasnya.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 4.5, Viktor Nale, yang dihubungi sejak Senin, 15 Desember hingga Selasa, 16 Desember 2025, menjelaskan pihaknya masih berupaya memobilisasi peralatan dan material.
“Rencana hari ini mobilisasi excavator ke lokasi. Kami masih mencari dump truck untuk mengangkut material,” kata Viktor Nale.
Kondisi jalan yang rusak parah ini menimbulkan kekhawatiran bagi warga setempat, karena jalur tersebut menjadi akses utama penghubung dua kecamatan di Pulau Adonara.
Editor: Redaksi TVRINews




